Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Rupiah Oh Rupiah

9 Februari 2021   19:22 Diperbarui: 9 Februari 2021   19:26 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : Shutterstock.com

Rupiah oh Rupiah

Otak basah oleh rupiah
lagi-lagi rupiah
berpayah-payah
mencari lembar rupiah

Tak kenal gelap terang hari
tetiba malam tumbang
ditikam terang hingga orang
kembali lalu lalang

Dan senyap menjadi gaduh
memulai hari-hari berpeluh
diwarnai secuil keluh perihal rupiah
yang kian sukar didapat

Otak acapkali dibasahi rupiah
rupiah begitu menggiurkan
dan adakalanya membuat
benteng pertahanan runtuh

Dijebol jerit perut lapar
direjam kesukaran melilit
seperti musim paceklik
seperti bunga rentenir mencekik

Otak basah oleh rupiah
didesak tuntutan hidup
harga diri tergadai
dijual sedemikian murah

Gegara rupiah putih
terkontaminasi abu-abu
hingga menjadi serpihan debu
kembang-kembang trotoar bergincu

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 9 Februari 2021 | 19:22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun