Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Muka Rumah Tua

3 Februari 2021   07:13 Diperbarui: 3 Februari 2021   07:35 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source : italyouritaly.com

Di Muka Rumah Tua

Gempur plesteran
memperlihatkan susunan
bata merah yang direkatkan
oleh adukan pasir campur semen

Tembok-tembok rusak parah
dihiasi retakan lantaran
didera masa menyeretnya
pada ringkih teramat sangat

Tembok-tembok telanjang
dengan guguran lapisan adukan
menyembul jejeran rangka bata
saling bertindih satu dengan lainnya

Keropok dan lapuk kusen
serta daun pintu oleh sebab
rakus dimakan rayap
hingga mencipta coakan

Demi coakan tak beraturan
oleh karena keberingasan
ngengat serta kawananya
memakan tubuh kayu

Kusam dinding bagian luar
tersaput debu nan hinggap
seakan pucat pasi tiada berseri
ditingkahi mencuat jamur

Yang lekat pada kayu lembab
dalam dekap cuaca seiring
bertonjolannya bata merah
telanjang plesteran terberai

Pelataran dipenuhi remah
serta daun-daun menguning
lagi kering terhempas laju angin
yang kemudian terkulai

Serta Lantai dengan tempelan
keramik nan rengat teramat kusam
kotor lagi tersaput debu-debu waktu
rumah tua kian lapuk di telan usia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun