Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Marionette dan Badut-badut Politik

27 Januari 2021   09:38 Diperbarui: 27 Januari 2021   09:56 1023
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: pinterest.com/eoreol

Marionette dan Badut-badut Politik

Ia sesungguhnya tak punya
kuasa
 apa-apa atas dirinya
laksana "Marionette"
hanya leluasa bergerak

Tatkala dikendalikan dengan
tali temali yang dililit pada
ruas jari-jemari maka bergeraklah
anggota tubuhnya ikuti instruksi

Sesungguhnya ia terkungkung
dalam tembok tebal ketidakberdayaan
yang seakan sukar guna dihancurkan
dengan kepal tinju nan lemah

Bak Macan ompong yang tiada
garang auman dengan suara gahar
dalam lilitan titah dunungan
lagi penuh manut serta lulut

Ia tak ubahnya Boneka mainan
di panggung percaturan politik
yang bak arena sirkus nan riuh
dipenuhi badut-badut politik

Ia bertakhta hanya sebagai
simbolis belaka raja tanpa
miliki kuasa seperti macan ompong
di lapangan sejatinya

Ia Raja yang dikelilingi
para pembisik yang gemar
kasak kusuk lagi menjilat
ujung sepatunya hingga berkilat

Ah... ia yang gemar menebar
janji-janji palsu serta
meniupkan angin surgawi
seakan tercerabut nurani

Ia seperti Marionette!

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 27 Januari 2021 | 09:36

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun