Perempuan yang Teraniaya
Layaknya seorang
yang tiada berdaya
duduk di kursi pesakitan
Berpasrah diri menerima
bentuk hukuman tanpa
diperbolehkan angkat bicara
Guna lakukan pembelaan
hanya merunduk seraya
sesekali mengangguk-angguk
Ditelannya seluruh hardikan
di atas lengking suara sambil
sesekali menggebrak meja
Pekakkan gendang telinga
dengan raut muka memerah
penuh angkara murka serta
Darah mendidih naik ke kepala
milik seorang pemberang tak jarang
bogem mentah bersarang di wajah
Kepal tinju membabi buta
acapkali mengenai pelipis
mendarat di perut membuat
Sontak kelojotan seketika
disertai suara erangan
hantaman dilayangkan
Sekuat tenaga hingga
mencipta bilur-bilur lebam
di sekitar area mata