Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Sepenggal Depresi

19 Januari 2021   15:57 Diperbarui: 19 Januari 2021   16:01 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sepenggal Depresi

Kaki digelangi rantai Baja
membuatnya tiada berdaya
ia menatap heran sebab

Ada begitu banyak pasang mata
seakan menguliti dan menelanjangi
bahkan ada yang berteriak

Mengatainya gila sembari berlalu
seraya menunjuk ke arahnya
dengan tertawa terbahak

Yang dia tau dirinya tak
mengalami gangguan jiwa
hanya saja terkadang

Adakalanya emosinya
tiba-tiba memuncak naik
darahnya bergejolak hebat

Terlebih apabila bayangan
masa lalu berkelebat di layar ingatan
membuat darahnya menggelegak

Ia merasa diri tak ubahnya besin
yang disulut pematik api
sontak menyala panas membakar

Hingga hangus menyisa bara memerah
tersaput api angkara luluh lantakan jiwa
lalu menjelma serpihan debu penyesalan

Namun ada kalanya ia merasa
dirinya laksana seember air menyejukan
mengenai kulit dan menelusup pori

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun