Sepenggal Depresi
Kaki digelangi rantai Baja
membuatnya tiada berdaya
ia menatap heran sebab
Ada begitu banyak pasang mata
seakan menguliti dan menelanjangi
bahkan ada yang berteriak
Mengatainya gila sembari berlalu
seraya menunjuk ke arahnya
dengan tertawa terbahak
Yang dia tau dirinya tak
mengalami gangguan jiwa
hanya saja terkadang
Adakalanya emosinya
tiba-tiba memuncak naik
darahnya bergejolak hebat
Terlebih apabila bayangan
masa lalu berkelebat di layar ingatan
membuat darahnya menggelegak
Ia merasa diri tak ubahnya besin
yang disulut pematik api
sontak menyala panas membakar
Hingga hangus menyisa bara memerah
tersaput api angkara luluh lantakan jiwa
lalu menjelma serpihan debu penyesalan
Namun ada kalanya ia merasa
dirinya laksana seember air menyejukan
mengenai kulit dan menelusup pori