Desember Berlari Hinggap Di Pelukan Januari
Musim penghujan masih saja menyeduh
aroma tanah basah membawa serta
rintik menitik bak untaian air mata
Dan tetes embun pada helai daun hijau
merupa bulir permata berkilau
teramat cemerlang membuat terpukau
Elok kuntum bunga liar masih saja tumbuh
merekah indah di hamparan ilalang
teronggok di antara pelukan semak belukar
Wajah Cakrawala masih sewarna abu-abu
lantaran tersaput tirai mendung kelabu
dan kalbu seakan dirundung sendu
Wajah polos dan sorot mata nan lugu
serta tawa riang milik bocah-bocah
pecah di antara derai rumpun bambu
Desember yang beku akan segera berlalu
hinggap dipelukan Januari berseri
seperti rona Matahari merajah Bumi
Dan awal Januari semoga rekahkan
seulas senyum teramat manis
seperti senyuman seorang gadis
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 31 Desember 2020 | 11:25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H