Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Trompet Sembleb Tahun Baru

30 Desember 2020   15:59 Diperbarui: 30 Desember 2020   16:17 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
terompet tahun baru (www.cnnindonesia.com)

Trompet Sembleb Tahun Baru

Menjamur tukang trompet dadakan
menjajakan trompet tahun baru
di pinggiran jalan di muka trotoar

Trompet-trompet cantik nan menarik
membuat mata tak segan melirik
penuh rumbai-rumbai unik

Ada yang berbentuk kepala naga
kerucut. berbentuk ular melingkar
dan berbentuk klakson bus telolet

Tergantung di tiang pikulan
hanya menyodorkan lembar uang
tak perlu merogoh kocek lebih dalam

Maka trompet-trompet cantik
bisa langsung di bawa pulang
dan ditiup semarakan tahun baruan

Tanpa diduga tiba-tiba
hujan turun dengan amat deras
berhamburan tukang trompet

Lari tunggang langgang seraya
memikul barang dagangan
menyelamatkan aset berharga

Dari terpaan hujan yang menderas
membuat tubuh-tubuh trompet
getas lalu amblas ditiban air

Sungguh sayang disayang
hujan terlampau deras
sehingga sebagian trompet

Terkena air dan rusak
tatkala ditiup tak lagi nyaring
dan melengking bunyinya

Melainkan Sembleb
tak lagi pretttt... prettt... prettt...
melainkan bleb...bleb....bleb....


Tahun Baru kali ini sepertinya
tak ada ledakkan bunga api
membombardir angkasa

Membuat wajah aspal
dipenuhi serpihan kertas
bekas terbakar dan tercecer

Dan semoga tak ada ledakan pandemi
nikmati pergantian tahun dirumah saja
agar situasi aman dan terkendali

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 30 Desember 2020 | 15:57

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun