Sekeping Asa Di antara Daun Maple Yang Luruh
Dan kenanganpun
perlahan berguguran
tak ubahnya helai demi helai
daun Maple yang luruh
Di sepanjang jalan kulalui
di setiap sudut kusinggahi
seakan mensesap kental
aroma masa lampau
Riuh ingatan berdatangan
tak terduga menziarahi kenangan
seiring menguar aroma tubuh
yang sangat kukenali
Sekian tahun lamanya kuakrabi
dan aroma serasa lekat diujung
penciuman yang tajam
setajam runcing ujung Belati
Ditikam bertubi-tubi
ke ulu hati terasa nyeri
sakit bukan kepalang dan
pedih bukan main
Setajam mata menatap
jendela masa bahwasannya
pernah ada sepotong hati sekarat
hingga akhirnya mati menyisa
Pusara menghuni ruas di jiwa
bertahun terkubur didalamnya
tak berbetik ingin menyambangi
biarlah terbenam debu-debu masa
Menjadi serpihan kisah
yang pernah singgah
lalu lenyap bersamaan jejak
pada derap kaki waktu
Setiap sudut kursi taman
daun-daun maple
terpelanting dan terkulai
memulangkan ingatan
Menerabas dimensi waktu
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 23 Desember 2020 | 06:54