Malam yang Gaduh Rindu yang Riuh
Malam gelap Bulan dan Bintang
seakan sembunyi di lipatan
permadani malam
Kedua benda langit itu
seakan enggan menampakan pijar
cahaya yang bak kilau permata
Malam Gaduh dengan suara
disebrang proyek belum rampung
terdengar suara-suara bising
Memecah lubuk hening
merontokan sunyi
menggempur senyap
Seperti halnya rindu
tak ubahnya ketukan palu
terus mengetuk bertalu-talu
Membuat aku membisu
diam seribu bahasa meresapi
riuh denting hati di dera rindu
Aku merindumu ucap hatiku lirih
pada desau Bayu lembut membelai
rambutku yang panjang terurai
Seraya pandangi proyek yang
entah sampai kapan kan usai dan truck
berbadan lebar yang acapkali wara-wiri
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 20 Desember 2020 | 23:50
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H