Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hari yang Menyedihkan, Berderai Air Mataku

16 Desember 2020   15:41 Diperbarui: 16 Desember 2020   15:59 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari yang Menyedihkan Berderai Air Mataku

Ada yang berkata :
seraya menepuk bahuku
"sudah jangan ditangisi"
tatkala menatapku dengan
wajah sendu dan air mata berderai

Seakan menganggap enteng
sebuah pertalian rasa
seolah nyawa sekor kucing
sedemikian tak berharga

Hanya sekedar hewan peliharaan
ataupun kucing liar yang
dicomat dipinggiran jalan
kucing kampung tak berharga

Yang kalaupun mati itu karena
ulahnya sendiri yang gemar lari-lari
kesana kemari akhirnya mati terlindas
pengendara yang tengah melintas

Kalaupun mati tinggal dimasukan
kedalam kantong kresek lalu dikubur
dan dipendam di tanah galian agar tak
tercium aroma bangkai menyengat

Wajar jikalau jatuh berderai
air mataku pilu menyaksi
tubuh nan mungil terkapar
tak bernyawa dilindas pengendara

Aku merawatnya sedari kecil
dari masih bayi ditinggalkan
Induknya begitu saja dijalanan
dengan berjalan tertatih

Terpampang nyata seluruh
tulang-tulang iganya
dengan mengerang amat lemah
dan tengah didera kehausan

Rasa sedih itu manusiawi
mungkin Ia hanya seekor kucing
tapi Ia telah sekian lama
ada bersamaku merajut

Kebersamaan yang teramat manis
membiangkai keseharian dengan
sebuah kelucuan akan pola
tingkahnya yang menggemaskan

Semua yang bernyawa pasti
akan mati dan menemui ajalnya
menghadap sang Khaliq
kembali ke pangkuan Illahi

Aku berurai air mata lantaran
miris melihat sikap ketidakhati-hatian
lain kali siapapun kalian
sebelum menjalankan kendaraan

Lihatlah ke kolong motor
ataupun kolong mobil kalian
barangkali ada seekor kucing
tengah berada di bawahnya

Duduk sembari selonjoran
di antara sela-sela roda
yang kapan saja bisa menggilas
tubuh-tubuh mereka di bawah sana

Berhati-hatilah...!
agar kendaraan kalian
tak begitu saja melindas
menyebabkan kematian hewan

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 16 Desember 2020 | 15:40

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun