Cerita Kehidupan
Daun yang telah menguning luruh
berguguran terserak di tanah
tunas muda tumbuh gantikan yang tua
Ada tangisan haru bahagia
jabang bayi terlahir ke Dunia
membelalakkan kedua bola mata
Dengan bening dan binar ceria
seraut wajah tak berdosa
dalam gendongan ibunya
Isak tangisnya membahana
kabarkan pada Dunia bahwasannya
kehidupan baru saja dimulai
Dengan kerjapan mata
serta lenguh disertai gumoh
dalam balutan kulit masih memerah
Namun ada juga derai air mata
lantaran ditinggalkan mereka
yang telah berusia menua
Terbitkan rasa kehilangan dan
dukacita mendalam lantaran
telah begitu banyak kenangan
Ditorehkan pada wajah kehidupan
dalam lembar-lembar kisah keseharian
memahat sedih oleh sebab kehilangan
Sesungguhnya manusia terlahir
dan ditakdirkan menjalani keabadian
hanya saja terkungkung di tubuh yang fana
Dan sesungguhnya kehidupan
tak ubahnya dua sisi mata uang logam
ada kelahiran dan ada pula kematian
Yang keduanya berjalan beriring
dibentang kehidupan di lorong
panjang rahim kelahiran
Dan berakhir di ujung kematian
di liang kuburan yang kelak tergali
tempat peristirahat terakhir
Kelak diatas pusara dipayungi
rindang pohon Kamboja dan ditaburi
sekeranjang doa-doa
* ) Turut Berbelasungkawa RIP
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 15 Desember 2020 | 09:45
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H