Lengang dan "Red Devil"
Barisan pencakar langit tinggi menjulang
di antara langit kelam tak berbintang
sementara malam kian merambat naik
Sesekali kendaraan masih dijumpai melintas
melibas bentang aspal memanjang
membelah ruas jalan nan lengang
Hiruk pikuk kendaraan tak lagi ramai
seiring malam yang kian larut
sunyi dan teramat senyap
Hanya lampu-lampu di sisi jalan
tetap menyala terangi wajah aspal
dengan cahaya pendarnya
Tak ada jerit klakson membahana
lagi pekakkan gendang telinga
serasa pengang bukan kepalang
Tak ada kemacetan yang berarti
layaknya suasana di pagi hari
dan tak ada sikap tergesa-gesa
Kini yang ada hanyalah Lengang
terpampang nyata pada ruas jalan
disaksikan jembatan penyebrangan
Lengang seperti saat ini kupacu
kuda besi kesayanganku "Red Devil"
kawan sehati seaspal yang setia temani
Menelusuri setiap sudut hening
di antara Belantara Beton Jakarta
menuju tempat bernama "Rumah"
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 13 Desember 2020 | 23:25
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H