Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Seorang Perempuan Diliputi Gundah

11 Desember 2020   16:33 Diperbarui: 11 Desember 2020   16:34 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang Perempuan diliputi Gundah

Di ruang berukuran tak seberapa besar
seorang perempuan tengah duduk
di kursi kayu dengan asbak tergeletak
dihadapannya tenggelam dalam resah hati

Seraya sebatang kretek di sela jari nan lentik
dipilin-pilin lalu disesapnya dalam-dalam
kemudian tatap matanya nanar menabrak
tembok yang bisu untuk semua Cerita pilu

Perihal keluh kesahnya yang mau tak mau
harus ditelannya mentah-mentah
disembunyikan rapat dalam lipatan waktu
namun sorot matanya tak kuasa

Menyimpan resah gelisah jiwa yang mendera
membawanya pada puncak gamang dan
seakan tengah terjadi pertarungan sengit
di ruas kepala serta pergulatan batin

Disesapnya lagi batang kretek
dengan nafas yang kembang kempis
serta dada yang naik turun dengan
sebelah lengan menumpu ujung dagu

Sepertinya ia tengah berpikir akan sesuatu
di antara ribuan resah menampar jiwa
membuatnya tak sanggup berkata-kata
hanya terdengar hembus hela nafas

Saat-saat seperti ini yang sangat
dibutuhkan hanyalah batang sigar
yang mampu sedikit redakan resah hati
mengusir gundah gulana yang bertakhta

Ia kunci rapat bibir nan mungil
untuk semua kesedihan yang berayun
manja di dahan relung hati miliknya
hingga tak seorangpun tau perihal lara

Ia pendam seluruh kisah getir dalam
kubur hatinya dalam-dalam yang
membuatnya terjerembab lebih dalam
pada pusara hening tak ada sesiapa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun