Di Balai Bambu Rindu Bertalu
Teronggok Balai Bambu
tempat rebahkan tubuh
kala penat mendera raga
Menggerogoti daksa
yang kian ringkih di gerus usia
renta terbaca pada gurat wajah
Luruskan sendi pergelangan kaki
yang serasa kram dan kaku
pada dengkul-dengkul yang leklok
Di Balai Bambu buah tangan Ayahku
di bawah rindang pohon waru
nikmati hembus sejuk semilir Bayu
Di samping rumah
Tergolek anggun dipan Bambu
tempat duduk bercengkrama
Habiskan waktu yang cepat berlalu
menyisa bongkahan kenangan
lekat dalam dinding ingatan
Di Balai Bambu memahat kenangan
akan jemari nan keriput
menyusun helai demi helai bambu
Guna dijadikan tempat rehat
sandarkan lelah sekujur tubuh
seraya di belai silir angin
Di Balai Bambu rindu bertalu
riuh menggema di kalbu
ingin kembali ke masa itu
Kala semua masih serba Sederhana
sesederhana hidup yang dijalani
dinikmati dan disyukuri
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 09 November 2020 | 21:08