Di Punggung Malam Kusimpan Kesedihan
Pada dahan sunyi bergelayut kesedihan dalam isak tertahan mencetak sembab, di kelopak mata berwarna kecoklatan.
Luruh dalam derai air mata membentuk kristal bening, menggenang di sudut mata kemudian meleleh di pipi terasa hangat.
Bibir mungil terkatup diam seribu bahasa, menyimpan segala keluh kesah di dada sang malam. Dengan sorot mata menatap sendu.
Di punggung rembulan tersimpan kisah pilu yang tak musnah di tikam belati waktu. Di jubah kelam malam terbenam goresan lara.
Malamku yang beku dalam gigil rindu dalam cengkraman erat haus rengkuhmu. Dalam bisik lembut hela nafasmu menyentuh telinga.
Pada hamparan sunyi di lembar malam, senandungkan kidung rindu tiada bertepi.
rindu sepasang mata elangmu menikamku.
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 07 November 2020 | 21:02
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H