Perawan Desa Berperisai Alu dan Lesung Kayu Riuh Berdendang
Alu berat menimpa sekam
di ayun lengan  ke atas ke bawah
riuh alu bertalu-talu
Tak berjeda menghantam
lubang lesung kayu
mencipta irama gaduh
Seiring bulir padi melonjak
rengat, terkelupas dan
tercerai berai dari cangkangnya
Alu berat membuat
telapak lengan serasa kapalan
dan pinggang pegal
Lantaran menumbuk padi
sesekali kepala merunduk
badan agak membungkuk
Membuat pergelangan serta
pangkal lengan terkadang kram
serta pinggang rasa encok
Perempuan-perempuan desa
terlihat amat perkasa
berperisai alu nan kokoh miliknya
Seiring ramai celoteh perawan desa
di pelataran rumah nan asri
disertai tawa renyahnya
Yang seakan mengangkasa
membumbung tinggi lazuardi
berbaur dengan gaduh ketukkan alu
Sembari lengan tak henti
memukul-mukul alu
dan raut wajah tersipu malu
Tiada terasa sang waktu berlalu
menumbuk padi usailah sudah
Perempuan-perempuan dan lesung kayu
Berdendang riang diliputi hati gembira
***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 02 November 2020 | 18:36
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H