Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jendela Kenangan

29 Oktober 2020   18:56 Diperbarui: 29 Oktober 2020   19:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jendela Kenangan

Membuka lebar jendela kenangan di kepala
kenangan berayun-ayun di sudut ingatan
kenangan yang tak lapuk di telan usia
terlanjur berkarat dan tertanam kuat

Meski di dera masa yg berlarian amat cepat
tak ubahnya langkah-langkah tapak kuda
masa-masa yang tak dapat di putar ulang
layaknya menonton pertunjukkan film lawas

Menoleh ke jendela kenangan berisi sesuatu yg tak akan pernah bisa hilang kendati
orang-orangnya telah berpindah alam
dan sebagian memasuki usia yang renta

Namun kenangan kan tetap segar diingatan
sesegar ikan-ikan hasil tangkapan nelayan
kenangan yang akan selamanya menghuni
ruas-ruas ingatan kecuali kepala terbentur

Dan seketika menderita amnesia mungkin
akan berbeda jalan cerita serta alur kisah
perihal masa-masa yang telah lalu beserta
rangkaian kenangan yang mengitarinya

Menatap kenangan dari jendela masa
dari bingkai yang mungkin sebagian koyak
dari kaca yang buram tersaput debu waktu
dari ingatan yg tak pernah rebah dan lelap

Kenangan masihlah terasa amat segar
sesegar merah darah mengalir di alteri
serasa baru kemarin tatkala berada di
ketiak ayah tercinta menggeliat manja

Dan berada dalam dekap hangat bunda
merasakan lembut sentuhan kasih
seorang wanita yang melahirkan dan
membesarkan dengan segenap jiwa raga

***
Hera Veronica Sulistyanto
Jakarta | 29 Oktober 2020 | 18:56

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun