Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Nelayan dan Lautan

13 Oktober 2020   16:06 Diperbarui: 13 Oktober 2020   16:11 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Hera Veronica / Dokumen Pribadi

Nelayan dan Lautan

Iring iringan kapal nelayan
menuju perairan menyempit
guna menambatkan kapal

Selepas pergi menyisir lautan
membelah ombak arungi samudra
menjaring ikan di kedalaman

Di ombang-ambing gelombang
yang menghantam karang
percikkan buih mengenai kulit nan legam

Satu persatu kapal silih berganti
memasuki area sebelum akhirnya menepi
kemudian menambatkan tali

Guna bongkar muatan berupa
harta karun segar yang di dapat
di simpannya di dalam peti sejuk

Nelayan dan Lautan tak terpisahkan
ibarat denyut nadi yang menjadi
sendi kehidupan sumber mata pencaharian

Di antara deru mesin-mesin kapal
milik para nelayan tergores kisah
perihal kehidupan yang tak mudah

Namun tetap saja dilakoni
bersamaan dengan segala nuansanya
kendati harus taklukkan ombak

***
Hera Veronica
Jakarta | 13 Oktober 2020 | 16:06

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun