Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Merepih Alam

14 September 2020   10:40 Diperbarui: 14 September 2020   10:57 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merepih Alam

Air mengalir di antara celah bebatuan
bergerak bebas dan menderas
menuju ujung hulu

Mengelus lumut yang lekat membuat licin
membawa hanyut dedaunan
melintang batang ranting kering

Gemericik air merdu di telinga
menderu sejukkan kalbu
seiring syahdu mendayu

Pada tebing-tebing tinggi
pada punggung ngarai nan hijau
pada sungai-sungai mengalir air

Memantul riuh suara-suara alam
kicau burung hinggap di dahan
kokok pejantan ayam hutan

Gemericik suara air mengalir
gunung kokoh memancang
berselimut tebal halimun

Memahat rindu tiada bertepi
di antara sela tebing nan curam
jiwa rindu merepih alam

***
Hera Veronica
Jakarta | 14 September 2020 | 10:40

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun