Kau, Sebatang Rokok dan Pematik api
Kau sulut batang rokok
dengan pematik api
kau sesap dalam-dalam
seiring candu nikotin
mengalir padu buluh nadi
Tiada jemu kunasehati
namun kau urung jua turuti titahku
agar menyudahi kencan butamu
dengan batang-batang Cerutu
yang kadung telah menahun
Kau abaikan celotehku
dari waktu ke waktu yang tak jemu menyeru hentikkan kebiasaanmu bakar cerutu sejatinya demi kebaikkanmu
ah memang dasar kau Batu!
Sayangi paru-parumu
yang kian hari kian menghitam saja
tebal berjelaga dan berkerak
lantaran terus kau hirup asap Cerutu
yang menjadikanmu Budak Candu
Belajar berhenti perlahan
tak perlu tergesa-gesa
tanpa Sigar kau tak akan mati
hanya butuh kesabaran
kau pasti bisa aku yakin bisa
***
Hera Veronica
Jakarta | 07 September 2020 | 13:06
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H