Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Ayam-ayam Malam

5 September 2020   21:03 Diperbarui: 6 September 2020   01:50 192
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ayam-ayam Malam

Berdiri di bawah temaram lampu jalan dikerumuni nyamuk dan laron-laron, seraya lengan melambai.

Senyum genit di pasang merajuk manja, pada yang lalu lalang, tawarkan jadi teman kencan semalam.

Pakaian tak karuan seperti telanjang pamerkan seonggok daging kenyal, mendesah lagi mengundang.

Sungguh urat malu di nadi telah putus, demi menyambung hidup harga diri tergadai sedemikian murah.

Ayam-ayam malam berkeliaran mencari lembar rupiah, enteng bergelayut manja dari satu pelukkan kepelukkan.

Tak ada secuil rasa malu duduk di atas pangkuan, atau mungkin rasa malu telah mati suri.

Ayam-ayam malam riuh tertawa cekikikan, menggaduhkan malam seperti tawa kuntilanak di pepohonan.

Dengan terselip sebatang rokok di sela jari, merupa dupa yang menyala dan mengeluarkan asap.

Bau Menyan berbaur bau dosa merambah, menembus pekatnya dinding kelam malam tertoreh noda hitam.

***
Hera Veronica
Jakarta | 05 September 2020 | 21:03

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun