Sekelumit Kehidupan Nelayan
Aroma Laut telah diakrabinya
berpuluh tahun yang lalu
masa kecil dihabiskan
di perkampungan Nelayan
Sejak kecil telah ikut Ayah
guna menjaring ikan
ikan-ikan segar hasil tangkapan
di jual ke tengkulak sekitaran pesisir
Sebagian untuk melunasi hutang
sisanya guna kebutuhan harian
beban hidup di pikul amatlah berat
garis nasib menghantarkan jadi nelayan
Yang bergantung dengan Alam
serta kekayaan lautan
kendati alam ada kalanya murka
meniupkan topan badainya
Mengombang-ambingkan perahunya
dengan hempasan keras gelombang
membuatnya harus bertaruh nyawa
guna membawa pulang sekeranjang ikan
Semua dilakoni dengan ikhlas hati
demi isteri di rumah setia menanti
demi buah hati bisa mengenyam
pendidikkan tinggi
Agar tak seperti dirinya
hari demi hari berjibaku melempar sauh
memerah habis keringat
bergelut dengan amis dan air asin
Terpanggang terik Matahari
kian melegamkan kulit
dan membuat kepala serasa pening
namun semilir angin laut
Menyejukan lelah jiwa raga mendera
di atas kapal yang melaju
membelah permukaan ombak
lautan yang biru membentang luas
Hingga kepak camar menuntunnya
menuju arah pulang kerumah
yang dipenuhi cinta dan
kehangatan sebuah keluarga
***
Hera Veronica
Jakarta | 31 Juli 2020 | 12:16