Nelayan, Perahu dan Lautan
Bersandar perahu Nelayan usai menjala ikan
waktunya mendarat guna melepas penat
setelah berbulan lamanya arungi lautan
di hantam keras gelombang di terjang badai
Kulit mngelupas legam terbakar terik Mentari
hingga mengalir deras peluh sekujur pori
tubuh berkilat bermandi keringat
asin seasin jilatan air lautan
Berkejaran dg Bintang di langit pekat malam
bercumbu dengan Rembulan yang berbayang
memantulkan cahaya yang menyepuh
permukaan air laut berkilau kuning keemasan
Berselimut hawa dingin yang serasa menusuk
menepikan berbagai kemungkinan buruk
tentang cuaca yang kurang bersahabat
namun dipaksakan jua untuk melaut
Membuang sauh serta menebar jaring
di antara redup nyala lampu petromaks
bergelut dengan aroma amis
bergadang hingga semalaman suntuk
Menjauh dari anak dan istri tercinta
guna melakonkan peran sebagai seorang ayah
yang di bahunyalah semua bertumpu agar
periuk nasi terisi & asap dapur tetap mngebul
Landai pasir pantai mengukir jejak
perihal perjuangan Nelayan
seiring celoteh riang anakanak nelayan
menyambut ayahnya datang
Membawa sekeranjang harta berharga
berupa ikanikan hasil tangkapan
guna di jual pada tengkulak
sekelumit kisah perjuangan Nelayan
***
Hera Veronica
Jakarta | 23 Juli 2020 | 19:52