Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taekwondo dan Lelaki Terluka

5 Juli 2020   23:59 Diperbarui: 5 Juli 2020   23:54 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teakwondo dan Lelaki yang terluka

Taekwondo membawamu singgahi
tempat yang belum pernah kau pijak
empat benua kau taklukkan
berderet medali kau sabet
juara kau sandang
lawan demi lawan kau tumbangkan
kemenangan demi kemenamgan
kau raih dengan sempurna

Sejatinya bukan itu yang kau inginkan
mungkin kau satu-satunya orang
yang tak mengharapkan kemenangan
dan kemenangan merupakan hal tak penting
karena bagimu lawan adalah bentuk
sebuah pembalasan dendam
tempat sakit hati kau lampiaskan
dari luka yang meradang

Bagimu tarung adalah tarung
tempat di mana energi yang mengalir
di tubuhmu kian berlipat ganda
tempat kau luapkan seluruh angkara murka
dengan sorot mata tajam
tak ubahnya kilatan pedang
tempat kau layangkan tendangan, pukulan
hingga perlahan emosi jiwamu sirna seketika

Tak peduli jari jemarimu patah
serta wajah dan tubuhmu di penuhi lebam
sesakit apapun ragamu tak kau rasa
sebab luka hatimu yang berdarah
jauh lebih parah di banding itu semua
terasa sangat nyeri menusuk di hati
di arena kau bengis dan garang
tak ubahnya Serigala Padang Pasir

Kemenangan demi kemenangan
kau persembahkan untuk sebuah Nama
yang hingga saat ini terukir Indah di hati
dan takkan pernah bisa terganti
"I dedicated this for u Ra..." ucapmu lirih
seraya berujar "Aku menyayangimu lebih dari Seribu Kemenangan"
dan betapa semua itu menyentuh hatiku!

***
Hera Veronica
Jakarta | 5 Juli 2020 | 23:46

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun