Rembulan terkoyak taring Serigala
Lolongan Serigala menggema
memecah keheningan
seiring Orkestra malam
megah di perdengarkan
Para penghuni Bumi
sebagian asyik masyuk
berkemul dalam selimut mimpi
setelah seharian memerah keringat
Kolong Langit nampak sunyi
terlihat gelandangan
dalam rumah kardusnya
tidur tak nyeyak di dera lapar
Lampu jalan nyalanya seakan Sekarat
seiring geliat kehidupan malam
yang tiada matinya
ada yang gemar mencekik Botol
Dengan berjalan sempoyongan
lalu tersungkur di samping selokan
sambil mencercau dengan mulut berbusa
serta mata merah menyala
Ada Bidadari Binal
dengan kerlingan mata Nakal
tawarkan kehangatan
dengan sebatang rokok di sela jari
Ada lelaki sangar
dengan sebilah belati terhunus ditangannya
buas seakan hendak menerkam
membuat usus terburai
Ada yang merangkai aksara terserak
menjadi larik Puisi
seraya menyeruput kopi
sembari menatap rembulan pucat pasi
***
Hera Veronica
Jakarta | 27 Juni 2020 | 21:48