Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Neraca Keadilan

16 Juni 2020   19:03 Diperbarui: 16 Juni 2020   19:05 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketukan palu...
bisa memberatkan
bisa pula meringankan

Tergantung putusan sidang
vonis tetaplah vonis
yang tak bisa di ganggu gugat

Merupakan satu ketetapan
yang mutlak adanya
dan menjadi keharusan

Hukum tajam ke bawah
tumpul ke atas
realitanya seperti itu

Ketimpangan
mencedrai rasa keadilan
melukai sisi kemanusiaan

Merampas hak kaum bawah
melindungi kaum berada
yang memiliki kuasa

Sungguh ironis
membuat hati miris
terisak dalam tangis

Di manakah letaknya keadilan
masihkah ada keadilan di Negeri ini
ataukah keadilan telah mati

Aku menyaksikan
dengan mata kepala sendiri
matinya keadilan di usung oleh keranda

Jangan bermain-main
dengan ketukkan palu
menyalah gunakan kekuasaanmu

Gunakan nurani
katakan yang Haq
jangan mendzolimi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun