Merasakan denyut kehidupan malam
bercengkrama bersama kawan seperjuangan
dalam hawa dingin Malang
duduk lesehan tak jauh dari Alun-alun
Nikmati secangkir coklat panas
mencicipi sate kelinci
serta legitnya tansu
seraya menatap mudi-mudi berseliweran
Bersenda gurau lebur dalam
kelakar yang tiada henti
sampai hari menjelang pagi
bicara tentang suka duka dunia Bisnis
Yang kejam gontok-gontokan
diwarnai aroma persaingan tidak sehat
sikut kiri sikut kanan berusaha menjatuhkan guna keluar sebagai pemenang
Malang memiliki segudang cerita
tentang kebersamaan yang indah
mengukuhkan eratnya jalinan persahabatan
yang kental sekental coklat panas
Yang tersaji kala itu
rehat sejenak dari panggung kehidupan
yang penuh dengan sekelumit problematika
yang  membuat pening kepala
Saatnya menikmati hidup
dalam rengkuhan sahaja
mendamaikan jiwa
bukan senantiasa menjadi hamba sahaya
Bundak-budak Duniawi
yang tak kenal kata rehat
demi mengisi pundi-pundi rupiah
hingga tega mendzolimi diri sendiri
Ah... Malang
***
Hera Veronica
Jakarta | 16 Juni 2020 | 11:15