Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Mencari Kutu

12 Juni 2020   20:45 Diperbarui: 12 Juni 2020   20:54 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source | Humaninterest

.

Duduk hingga terkantuk
merasakan jemari keriput nenek
membuka helai demi helai rambut
guna mencari kutu

Perlahan dengan telaten
jemari nenek menelusuri
setiap inchi bagian kepala
dengan ujung kuku panjangnya

Kutu-kutu merayap di kepala
menghisap darah dengan leluasa
membuat nenek merasa gemas
ingin memites kutu yang meronta

Kutu-kutu lincah berkeliaran
hinggap di permukaan kulit kepala
membuat efek gatal luar biasa
mengaruk seperti orang hutan di rimba

Dan telur-telur kutupun berkilap
menetas pada rambut nan lembab
lalu menjelma menjadi anakkan kutu
yang siap bergerak bebas belingsatan

Menggigit kulit membabi-buta
mencipta huru hara di kepala
membuat gundukkan demi
gundukan yang bisa di raba

Nikmatnya dicarikan kutu nenek
sambil mata di kipasi angin nan sepoy-sepoy
memainkan rasa kantuk di pelupuk mata
yang membuat mata merem-melek

Seraya sayup-sayup terdengar
petuah bijak nenek di ujung telinga
agar selalu menjaga kebersihan kepala
agar kutu-kutu tak sudi melekat

***
Hera Veronica
Jakarta | 12 Juni 2020 | 20:33

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun