Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sang Penari

28 Mei 2020   10:21 Diperbarui: 28 Mei 2020   10:17 3337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jemari nan lentik
berpadu tubuh nan lentur
seirama gerak gemulai

Liukan leher nan jenjang
derap langkah tertata
seiring kibasan selendang emas

Menghayati sepenuh jiwa
lebur dalam karsa
tak hanya elok rupa

lekuk tubuh penuh pesona
menghadirkan daya magis
dalam setiap hasrat bergelora

Seindah langit tatkala senja
seindah lengkung pelangi
seindah cakrawala di tingkahi mega-mega

Sang Penari
menarikan tarian jiwa
dengan penuh penghayatan

Ia terus menari dan menari
di tuntun perasaan
disaksikan banyak pasang mata

Ia menari dengan hatinya
seraya menebar senyum ramah
terpahat di paras nan jelita

Mengundang decak kagum
serta riuh tepukan
ia kerap menjadi bintang panggung

Dari panggung ke panggung
di sorot megah pijar cahaya
berbalut busanan tradisional nan elegant

Dengan polesan riasan
yang sahaja tak terlihat kaku
kian mempertegas aura yang berpendar

Terbuai dalam ragam gerak
selaraskan keanggunan
seolah tarian memiliki roh

Melenggak-lenggok nan aduhai
membawa pada bentangan keindahan
Cipta, Rasa, dan Karsa

Menari dan teruslah menari
tarian luka jiwa
tarian derai bahagia

Hingga usia menua
tak lekang di telan waktu
tak punah di dera laju zaman

Sebab tarianmu menjadi darah
yang mengalir di setiap nadi
para penari yang cinta tari sepenuh hati

***
Hera Veronica
Jakarta | 28 Mei 2020 | 10:20

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun