Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Angkara Murka

11 Mei 2020   18:32 Diperbarui: 11 Mei 2020   18:23 871
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Hera veronica

Kemarahan...
membuat keningmu bertaut
saraf-sarafmu menegang
wajahmu memerah padam
dan sorot matamu tajam
dipenuhi dengan angkara murka
seolah ingin melumat habis
siapa saja yang berani mendekat
usah kau kipasi bara dendam
sebab nyalanya akan terus membesar
memercikan api dan perlahan
membakar hangus pekatnya arang
hingga hanya menyisakan serpihan debu
yang terserak di tungku hatimu yng berjelaga
disaput asap yang kian menebal

Maafkanlah...
mereka yang telah menggoreskan luka
tak terperi di sudut hatimu
dengan begitu kau akan keluar menjadi
seorang pemenang tumbangkan Iblis
yang bercokol di dalam diri
menyeretmu dalam pusara badai
Angkara Murka yang tak berkesudahan
Jangan biarkan Angkara
tumbuh gemuk kau pelihara
tiada guna sebaliknya hanya
menghabiskan badanmu
meruwetkan otakmu
dan membuat hidupmu tak tenang
lupakan Amarah
dan basuh wajahmu di dinginnya
"Air Wudhu"

***
Hera Veronica
Jakarta | 11 Mei 2020 | 18:22

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun