Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Bulir-Bulir Padi

4 Mei 2020   15:32 Diperbarui: 4 Mei 2020   16:06 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source | nasirullahsitam.com

Di tanah becek serta
genangan lumpurnya
tersemai benih-benih padi
dengan kualitas terbaik

Di lahan luas nan subur itu pulalah
bersemi sejumput harapan
bulir-bulir emasnya dapat di tuai
dan hasilnya untuk beragam keperluan hidup

Tak kenal lelah petani bekerja
mengayunkan langkah menuju sawah
dengan memanggul cangkulnya
yang setia menemaninya menggarap sawah

Pekerjaan yang telah dilakoninya
hampir separuh usianya
telah mendarah daging,menjadi nafas
serta denyut kehidupannya

Meski kulit legam terbakar matahari
bermandi peluh sekujur tubuh
meski telapak kaki terbenam lumpur
lengan-lengan kekarnya terus mencangkul

Dicangkulnya pulah bongkahan harapan
dibayanginya wajah anak dan istri dirumah
tersenyumlah ia dengan mata berbinar-binar
tanda bahagia dan terlecutlah semangatnya

Di ladang nan luas miliknya
ia berujar dalam hati

"Lelahku ini untukmu Nak...
agar kalian semua dapat mengecap pendidikan tinggi, kelak Ilmu-mu bisa kau amalkan untuk memajukan desa ini. Tanah Leluhur-mu"
"TANAH PASUNDAN"

*) Terima Kasih untuk para Petani

***

Hera Veronica
Jakarta | 4 Mei 2020 | 15:22

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun