Di tanah becek serta
genangan lumpurnya
tersemai benih-benih padi
dengan kualitas terbaik
Di lahan luas nan subur itu pulalah
bersemi sejumput harapan
bulir-bulir emasnya dapat di tuai
dan hasilnya untuk beragam keperluan hidup
Tak kenal lelah petani bekerja
mengayunkan langkah menuju sawah
dengan memanggul cangkulnya
yang setia menemaninya menggarap sawah
Pekerjaan yang telah dilakoninya
hampir separuh usianya
telah mendarah daging,menjadi nafas
serta denyut kehidupannya
Meski kulit legam terbakar matahari
bermandi peluh sekujur tubuh
meski telapak kaki terbenam lumpur
lengan-lengan kekarnya terus mencangkul
Dicangkulnya pulah bongkahan harapan
dibayanginya wajah anak dan istri dirumah
tersenyumlah ia dengan mata berbinar-binar
tanda bahagia dan terlecutlah semangatnya
Di ladang nan luas miliknya
ia berujar dalam hati
"Lelahku ini untukmu Nak...
agar kalian semua dapat mengecap pendidikan tinggi, kelak Ilmu-mu bisa kau amalkan untuk memajukan desa ini. Tanah Leluhur-mu"
"TANAH PASUNDAN"
*) Terima Kasih untuk para Petani
***
Hera Veronica
Jakarta | 4 Mei 2020 | 15:22