Kau cari Harta
tak kenal Halal Haram
semua kau sikat
kau embat
Tak kenal lelah
kau bekerja dari pagi
hingga bertemu pagi lagi
hanya demi tumpukan Materi
Berlimpah ruah
yang menyilaukan mata
dan membuatmu kian hari
kian kalap memburunya
Hingga satu saat
keranda mayit mengusungmu
masuk ke dalam liang lahat
nan gelap gulita tanpa setitik cahaya
Kau tumpuk Harta
agar tak habis tujuh turunan
kau timbun dan terus timbun
hingga menggunung tinggi
Tak sadarkah kau, wahai Tuan...
harta yang kau dapat
dengan cara tak Halal
hanya akan menutupi hati
Membuat hati menjadi keruh
berjelaga dan membuat hati mati
menenggelamkan sisi Humanis
kedalam lautan ketamakan
Menjadikanmu insan
yang Kikir untuk berbagi
padahal sejatinya di dalam Hartamu
terdapat hak oranglain
"Taukah kau Tuan....?"
Sebaik-baiknya Warisan
Ilmu yang bermanfa'at
dengan Ilmu niscaya dapat meraih
kemudahan di dalam menjalani hidup
Dengan Ilmu pula dapat
menaikan derajat satu tingkat
yang di sertai kerendahan hati
tanpa di jangkiti rasa jumawa
Harta yang kelak kau wariskan hanya akan
menumbuhkan bibit-bibit ketamakan
melahirkan pertikaian antar anak-anakmu
dan menumpahkan darah
Seberapapun banyak harta benda
bisa habis dalam sekejap
jika tak pandai mengelolanya
seperti api membakar kayu
Harta kotor niscaya
tak akan membawa manfa'at
bagi keturunanmu kelak
hanya akan menghitamkan
Segumpal darah bernama HATI
Written By Hera Veronica
Jakarta, April 18,2020
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI