Mohon tunggu...
Hera Nisalia
Hera Nisalia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/Universitas Islam Raden Intan Lampung

saya mempunyai kepribadian yang reflektif,penasaran, dan ingin tahu.say suka dengan membaca novel komik berita dan lain sebagainya untuk mengisi waktu luang saya untuk pemperluas pengetahuan dan memperkaya pengalam dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Kkn

Mahasiswa KKN UIN RIL Mengadakan Sosialisasi Cegah dan Tangani Stunting dengan Pemberian Ekstrak Pudding Daun Kelor

13 Agustus 2024   10:53 Diperbarui: 14 Agustus 2024   22:24 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MAHASISWA KKN UIN RIL MENGADAKAN SOSIALISASI  CEGAH DAN TANGANI STUNTING DENGAN CARA PEMBERIAN PUDDING EKSTRAK DAUN KELOR,  PIL PENAMBAH DARAH DAN ASAM FOLAT.

Mahasiswa KKN kelompok 135 UIN Raden Intan Lampung dengan dosen pembimbing lapangan Luthfi Salim, M.SOSIO melaksanakan kegiatan sosialisasi yang berfokus pada stunting,  dengan memberikan  pudding ekstrak Daun kelor, Pil penambah darah dan Asam Folat melalui program cegah dan tangani stunting  di Desa Batu Balak. Program yang berlangsung ini dipimpin oleh Lika Dini Almayda dengan program studi Biologi Saintek , mahasiswa fakultas Sains dan Teknologi . Ia tidak hanya memberikan materi yang edukatif mengenai stunting tetapi juga melakukan aksi cegah dan tangani stunting dengan membuat olahan daun kelor untuk dijadikan pudding.

 Salah satu metode dalam kegiatan ini adalah penyuluhan langsung oleh Lika Dini Almayda yang berisi edukasi mengenai manfaat tanaman kelor yang dapat diubah menjadi produk pangan olahan untuk memperbaiki gizi anak. Moringa  oleifera ( Daun Kelor)  merupakan  komoditas  yang  banyak  tumbuh  di  Indonesia  yang  berpotensi sebagai  makanan  pendamping  ASI  yang  ekonomis  dan  murah .Gizi tinggi yang terkandung dalam daun kelor secara klinis dapat memenuhi kebutuhan gizi anak balita.

Lika Dini Almayda juga menjelaskan "Salah satu produk olahan daun kelor adalah puding, puding daun kelor dapat dijadikan sebagai camilan atau makanan pendamping bagi untuk pencegahan stunting. Selain bergizi tinggi, alasan daun kelor dipilih menjadi bahan utama pembuatan puding adalah karena daun kelor mudah didapat, mudah diolah, serta harganya yang terjangkau. Selain itu, puding juga mudah dimodifikasi dan dapat dilakukan penambahan bahan pangan lainnya, sehingga daun kelor juga memiliki potensi untuk diolah menjadi pudding". Sasaran dalam kegiatan penyuluhan manfaat dan olahan daun kelor ini adalah ibu hamil. Ibu ibu yang memiliki anak balita dan kader kesehatan Desa Batu Balak.

dokumentasi pribadi pembuatan pudding daun kelor
dokumentasi pribadi pembuatan pudding daun kelor

Selain pemberian pudding ekstrak daun kelor, Lika Dini Almayda juga memberikan  Asam Folat sebagai penunjang ibu hamil. Kemudian lika juga memberikan edukasi serta aksi pemberian pil penambah darah kepada para remaja putri Desa Batu Balak, Melansir laman resmi Ayo Sehat Kemenkes RI, pemberian tablet tambah darah dapat berguna mencegah kelahiran bayi dengan tubuh pendek (stunting) atau berat badan lahir rendah (BBLR). Dengan konsumsi tablet tambah darah secara rutin, diharapkan potensi anemia pada remaja putri dan lahirnya bayi dalam keadaan stunting dapat berkurang di Desa Batu Balak. 

dokumentasi tim saat pemberian pil penambah darah kepada remaja  dan asam folat kepada ibu hamil
dokumentasi tim saat pemberian pil penambah darah kepada remaja  dan asam folat kepada ibu hamil

Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat  tentang  manfaat  pemberian  daun  kelor  kepada  balita  stunting  serta  memberdayakan masyarakat  untuk  menanam  pohon  kelor  sehingga  dapat  dipergunakan  dalam  pemenuhan  nutrisi kehidupan sehari-hari juga memberikan pemahaman kepada remaja putri untuk rutin meminum pil penambah darah khususnya setelah menstruasi.

Dalam sosialisasi ini, para ibu hamil, ibu-ibu yang mempunyai balita dan kader  Desa Batu Balak  diharapkan untuk memahami kebutuhan nutrisi pada balita dan untuk para remaja diharapkan untuk rutin meminum pil penambah darah guna cegah stunting di kemudian hari. Lika Dini Almayda memberikan penjelasan yang mudah dipahami oleh para peserta sosialisasi stunting mengenai pentingnya daun kelor  bagaimana  dapat membantu mereka mencegah stunting di masa depan, serta cara sederhana untuk memulai menanam pohon daun kelor . Sebagai bagian dari upaya mereka untuk cegah dan tangani stunting.
Dengan adanya program ini, para mahasiswa KKN berharap dapat meninggalkan dampak positif yang berkelanjutan, di mana kebiasaan meminum pil penambah darah bagi remaja putri yang akan terus berlanjut hingga mereka dewasa.

dokumentasi mahasiswa kkn kel 135 dengan pose cegah stunting
dokumentasi mahasiswa kkn kel 135 dengan pose cegah stunting

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kkn Selengkapnya
Lihat Kkn Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun