Dalam suatu malam yang pekat, aku teronggok seperti bongkahan kotoran di pojokan kamar. Hanya tergeletak dan hanya bisa menyaksikan kaki-kaki orang yang menginjak-nginjakku. Menangispun airmata sudah tak mau keluar. Lalu aku harus bagaimana lagi. Hanya bisa merasakan setiap sayatan yang tergores dalam di hati. Hanya bisa merasakan rasa kangen yang luar biasa semetara keadaan tidak dapat dirubah walau sampai menangis darah sekalipun.
Ya. Begitulah kira-kira penggambarannya. Rasa cinta yang dibalas dengan kekurang-ajaran. Rasanya gemas sekali. Kok bisa si dia menjahati sedemikian rupa padahal saya sudah berbuat sebaik yang saya bisa. Tapi, sisi hati lain mengatakan, mungkin saja kangen itu bukan pada orangnya. Tapi pada suasana ketika masih bersama. Mungkin juga perasaan itu hanya sesaat. Jika sudah jatuh cinta pada orang lain pasti 'rasa' kepada si mantan akan hilang.
Nah hal pertama yang perlu dipahami adalah, bahwa semua kejadian sudah menjadi kehendak Tuhan. Perkara jodoh bagi Tuhan itu sangatlah mudah. Jika kita memang ditakdirkan menjadi jodoh dia, maka pasti akan dimuluskan jalannya sampai pernikahan.Jika memang dipisahkan ditengah jalan, itu artinya jalan kita akan lebih enak dengan orang lain, dan jalan dia juga akan lebih enak dengan orang lain. Pada tahap awal memang akan terasa sangat menyakitkan. Tapi, tenang saja. Itu adalah normal. Kita masih bisa merasa sakit hati, itu artinya kita masih hidup. Dan bukankah semua orang pasti pernah merasakan sakit hati ?. Ya. Rayakanlah karena kita masih hidup.
Nah, misalkan pasangan kita adalah seorang playboy atau playgirl, lalu pada saat dia masih sama kita kok rasanya dia bengal banget. Tapi pada saat dia sama orang lain kok mendadak dia jadi insaf. Naaah.. disitu kita harus cermat menerima 'kode' dari Tuhan. Kembali lagi ke paragraf atas. Intinya, jika kita memang sudah ditakdirkan jadi jodoh seseorang, maka jalannya akan dipertemukan hingga ke pernikahan. Jika bukan, artinya hidup kita akan lebih bahagia dengan orang lain. Kita mau ngumpet di brangkas buatan Jerman sekalipun, jika Tuhan sudah berkehendak mempertemukan kita dengan si jodoh, maka akan bertemu juga apapun rintangannya.
Kemudian, langkah lain yang bisa diambil adalah dengan bercerita. Berceritalah dengan orang-orang yang dapat dipercaya. Dengan Ibu kita misalnya. Atau dengan sahabat. Jika nggak punya sahabat, kita juga bisa menciptakan sahabat di dunia maya. Rajin-rajinlah chating, tapi nggak sembarangan chating lalu bercerita. Dilihat kira-kira dari bahasanya bagaimana. Baik apa enggak. Jangan buru-buru diajak ketemuan mau. Cukup didunia maya saja. Jika si teman maya ini tidak berniat macam-macam, maka dia tidak akan menuntut untuk ketemuan dengan cepat.
Lalu bagaimana dengan perasaan ini?
Jika diniatin melupakan mantan, justru yang ada malah keingetan terus. Maka yang sebaiknya dilakukan adalah berkegiatan. Apapun kegiatannya. Fokuslah pada kegiatan yang sedang dilakukan. Bekerjalah dengan fokus dan sungguh-sungguh. Sepulang ngantor atau kuliah, banyak-banyaklah membantu pekerjaan rumah. Mengepellah dengan serius sampai kita bisa ngaca di lantai. Cobalah resep baru, mau enak mau enggak yang penting ada memasak.
Kemudian, jika kita sudah berkegiatan, kemudian pada saat mau tidur  selintas teringat si mantan, maka membacalah. Atau nonton drama korea atau drama Jepang. Kalau saya sih lebih recomen ke drama Jepang ya. Soalnya drama Jepang jalan cerita terlihat lebih realistis (kecuali film ultraman atau film-film hero sejenisnya ya).
Naahhh...Jika sudah melakukan hal-hal itu, nanti lama-lama juga akan lupa dengan sendirinya tanpa harus diniatin. Â Jika saatnya tepat, nanti Tuhan juga akan segera mempertemukan dengan jodoh kita. =)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H