Mohon tunggu...
Hernanda Firda Kusuma
Hernanda Firda Kusuma Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pengendalian MPOX dan Solusinya

3 Oktober 2024   06:18 Diperbarui: 3 Oktober 2024   06:21 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

      Kasus cacar monyet atau monkeypox dilaporkan kian bertambah dari hari ke hari. Timbul gejala yang mirip dengan cacar, penyakit ini memerlukan pemahaman yang mendalam untuk pencegahan dan penanganan yang efektif. Mengenali gejala awal dari monkeypox sangat penting untuk menghindari penyebaran lebih lanjut dan memastikan penanganan medis yang tepat. Dalam beberapa tahun terakhir, ada peningkatan kasus monkeypox di luar wilayah endemik. Hal tersebut menandakan bahwa virus ini dapat menyebar lebih luas dari yang diperkirakan sebelumnya, yang berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan masyarakat secara global. Kasus monkeypox menandai pentingnya siaga tentang kesehatan masyarakat dan sistem pengawasan yang efektif untuk mengenali dan mengendalikan penyebaran penyakit.

      Setiap orang yang terinfeksi virus monkeypox mungkin memiliki perbedaan gejala yang biasanya akan muncul setelah 5 -- 21 hari terinfeksi dan dapat meliputi keluhan awal seperti sakit kepala berat, demam, keringat dingin, menggigil, nyeri otot, sakit punggung, pembengkakan kelenjar getah bening (biasanya di leher, rahang bawah, bawah dagu, atau selangkangan), dan ruam kulit yang biasanya timbul 1 -- 5 hari setelah demam muncul. Ruam akan muncul di wajah dan menyebar ke bagian tubuh lain, seperti tangan, kaki, mulut, alat kelamin, hingga anus. Ruam kemudian akan berkembang menjadi lenting berisi cairan atau nanah yang biasanya terasa nyeri dan gatal pada sebagian orang. Setelah beberapa hari, ruam akan pecah, mengering, dan rontok. Proses tersebut bisa memakan waktu hingga 3 -- 4 minggu.

      Virus monkeypox diduga berasal dari genus orthopoxvirus dalam keluarga poxviridae. Virus cacar air atau varicella zoster juga merupakan bagian dari genus orthopoxvirus, inilah alasan mengapa gejala monkeypox mirip dengan cacar air. Virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia dan dari manusia ke manusia. Penularan virus monkeypox dari hewan bisa terjadi akibat gigitan atau cakaran hewan primata dan pengerat yang liar seperti monyet, tikus, tupai, atau hamster yang terinfeksi. Sementara itu, penyebaran virus monkeypox dari manusia bisa terjadi melalui percikan air liur maupun kontak langsung dengan luka di kulit, mulut, atau alat kelamin penderita. Adapun sekelompok orang yang lebih berisiko terkena monkeypox yaitu orang yang kontak erat dan tinggal serumah dengan penderita monkeypox, petugas kesehatan yang merawat penderita monkeypox, dan dokter hewan yang merawat primata atau hewan pengerat yang lain.

      Hingga saat ini, belum ada pengobatan khusus untuk monkeypox. Penyakit ini umumnya hanya menimbulkan gejala ringan dan dapat sembuh dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Meski belum bisa diobati, penyebaran monkeypox dapat dicegah dengan pemberian vaksin jynneos. Namun, pada kasus tertentu pasien monkeypox bisa menerima obat antivirus seperti cidofovir atau tecovirimat. Vaksin harus diberikan dalam waktu 4 hari setelah kontak dengan penderita monkeypox. Dokter juga bisa meresepkan beberapa obat untuk meredakan gejala monkeypox. Meski begitu, penggunaan obat-obatan ini masih sangat terbatas.

      Pencegahan utama pada penyakit monkeypox adalah menghindari kontak langsung dengan orang-orang yang sedang terinfeksi atau hewan primata dan pengerat, seperti monyet dan tupai. Pencegahan juga bisa kita lakukan dengan menggunakan barang yang sama dengan penderita monkeypox dan menggunakan sarung tangan ketika akan melakukan kontak dengan hewan peliharaan yang diduga terinfeksi cacar monyet, serta menghubungi dokter hewan dan tidak membiarkan hewan tersebut berkeliaran. Jangan lupa untuk mendapatkan vaksin cacar monyet bila tergolong orang yang berisiko tinggi terpapar monkeypox.

KATA KUNCI: Cacar, Monyet, Pencegahan, Penyakit, Solusi

DAFTAR PUSTAKA

Miranti. 2024. Mengenal Gejala dan Cara Cegah Monkeypox, Virus Cacar Monyet yang Sedang Viral. https://www.liputan6.com/hot/read/5688267/mengenal-gejala-dan-cara-cegah-monkeypox-virus-cacar-monyet-yang-sedang-viral?page=5 [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).

Nareza, Meva. 2024. Cacar Monyet. https://www.alodokter.com/cacar-monyet [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).

Nareza, Meva. 2024. Monkeypox (Mpox). https://www.alodokter.com/monkeypox-mpox [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).

Savitri, Tania. 2024. Cacar Monyet (Monkeypox). https://hellosehat.com/infeksi/infeksi-virus/cacar-monyet-monkeypox/ [online]. (diakses tanggal 24 September 2024).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun