Kemarin (17/3), tersaji duel paling panas sebenarnya antero Inggris raya dalam ajang FA Cup perempat final yang mempertemukan rival sejati yang lebih fans sepakbola bilang 'North-West Derby'. Seperti biasa, baku serangan, dan tensi tinggi menyelimuti sore yang sangat dramatis di Manchester.
Mungkin ini adalah salah satu pertandingan favorit saya, dan para khalayak penikmat sepakbola pun saya yakin juga demikian. 7 gol lahir dalam rahim kedua kubu klub, McTominay (7'), Mac Allister (44'), Mohammed Salah (45+2'). Tamu besar dari dataran Liverpool berhasil unggul dan percaya diri ketika mengungguli tuan rumah di babak yang pertama. Tensi tinggi tersaji dalam makan malam yang fantastis, bergeliat hingga tercipta gol Antony (87').
Skor imbang hingga extra time, dan disinilah mentalita kedua belah klub dibuktikan, kedua nahkoda klub Erik Tenhag & Jurgen Klopp beradu strategi di medan peperangan.
Gol tercipta lebih dulu oleh Liverpool Harvey Elliot (105'), hingga disamakan sama Bupati Manchester Marcus Rashford (115'). Detik detik adu penalti sudah dekat, para penggemar kedua belah klub berdoa lewat adu nasib lewat adu penalti. Hingga entah darimana bocah ajaib itu berasal, ya, Amad Diallo, bocah ajaib yang menyelamatkan muka Raksasa Manchester dari kekalahan. Dia berhasil mencetak gol pada menit ke 120+1', gol yang sangat luar biasa menilik sempitnya ruang tembak. What a game!
North-West Derby selalu menghadirkan match yang menarik untuk dilihat, dan menjadi salah satu orkestra yang harus dilihat sebelum mati. Rivalitas klub, perseteruan warga dari masa lampau hingga ke masa sekarang, provokasi, dll. Menjadi bahan bakar untuk perseteruan lebih lanjut ke generasi berikutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H