Secara penuh St. Pauli adalah representasi dari sepakbola yang sesungguhnya, dimana mereka menjadi rumah bagi para pencipta sepakbola yaitu para kaum pekerja. St. Pauli sangat anti dalam menggantungkan nasib di tangan investor, mereka hidup dari sokongan dana 100% yang berasal dari supporter, hal ini menjadikan para supporter pemegang saham secara keseluruhan.Â
Kejadian yang sangat langka ini jarang terjadi di sepakbola, dimana sepakbola sekarang dijadikan ladang bisnis bagi orang-orang kaya. Suatu ketika St. Pauli masuk ke divisi utama Bundesliga sehingga presiden klub memutuskan untuk menaikkan harga tiket, tetapi hal tersebut langsung ditentang keras oleh para fans, mereka menganggap bahwa lebih baik main di kasta paling bawah dengan harga tiket yang murah daripada di divisi utama.
St. Pauli memiliki hubungan yang spesial terhadap 'Punk Club' di Eropa, sebut saja Bohemians 1905, Glasgow Celtic, Ternana, Rayo Vallecano, Hapoel Tel Aviv, AEK Athens, hingga Partizan Minsk. Sebagai Punk Football St. Pauli tidak bisa dipisahkan oleh musik, kebiasaan mereka yaitu memainkan musik dari AC/DC - Hells Bells. St. Pauli juga memiliki fans dari kalangan Band Punk terkenal yaitu Anti Flag, Glaslight Anthem, Sisters of Mercy, dan masih banyak lagi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H