Mohon tunggu...
Hepy Hendarto
Hepy Hendarto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pemerhati subkultur dan kultur sepakbola. Kontak saya jika memerlukan kerjasama, dan penulisan blog atau artikel. Email: hepy.hendarto@gmail.com , telephone/whatsapp: 081228575978

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Si Jenius Itu Bernama Ten Hag

27 Februari 2023   07:57 Diperbarui: 27 Februari 2023   18:18 1458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

6 tahun penantian, 6 tahun berjibaku dikala mental tim yang terombang ambing di tengah badai keterpurukan. Lelah yang telah tercurahkan pada keringat keputusasaan, tangis akan rindu pada kejayaan. 

Masa masa kegelapan yang jauh akan harapan kini menemukan lentera pembimbing ke masa yang terang benderang, lentera tersebut datang dari tanah Belanda. Tidak mudah melatih tim besar ditengah keterpurukan, tentunya mental harus kuat dengan tekanan dari berbagai sisi, dan dari sini Erik membuktikan segalanya. 

Datang dengan ultimatum kepada para dominator Liga Inggris "Mereka (Man City & Liverpool) memainkan sepakbola yang fantastis, namun era tersebut akan berakhir" Dikutip dari situs resmi klub. 

Sebuah ucapan bukan main main yang diucapkan oleh seorang pelatih yang mana belum pernah sekalipun menukangi klub di Liga Big 4 Eropa. Namun, pernyataan ini bukan hanya sekedar isapan jempol belaka, sebuah project mahakarya mercusuar yang mampu menggapai prestasi prestasi gemilang di angkasa. 

Manchester United bukan tim kemarin sore yang tiba tiba kejatuhan uang dari langit, mereka adalah klub dengan sejarah besar, nama besar, dan basis supporter yang besar. "1/4 orang di bumi adalah fans Manchester United" Ucap Mourinho dilansir dari SkySport. Dengan semua capaian itu sangat memprihatinkan jika tim sebesar Manchester United tidak meletakkan satupun piala di rak penuh piala mereka selama 6 tahun lamanya. 

Lalu tepat pada 27 Februari, Manchester United mengangkat piala pertama mereka semenjak kepergian Jose Mourinho 6 tahun yang lalu, klub berjuluk setan merah itu mampu menjuarai Carabao Cup melawan Newcastle United dengan skor 2-0. Memang banyak yang menyebut itu sebagai piala ciki, namun itulah awal dari kebangkitan raksasa Inggris. 

Erik Ten Hag memperoleh gelar pertamanya bersama Manchester United. Sumber: Instagram.com/Manchester United
Erik Ten Hag memperoleh gelar pertamanya bersama Manchester United. Sumber: Instagram.com/Manchester United

1. Perbaikan Dapur

Mental adalah faktor utama dalam kejayaan sebuah klub, semua orang bisa bermain bola, tetapi tidak semua orang mempunyai mental pesepakbola. Mental pesepakbola adalah mental juara, menganggap setiap pertandingan adalah sebuah final, dan itulah yang ditanamkan Ten Hag pada pemainnya. 

Banyak pemain terkena semprot, terutama setelah laga kekalahan melawan Arsenal (22/1), dikutip dari Mirror, "Saya kesal dan saya bilang kepada para pemain: 'Jika ingin memenangkan trofi, gelar, Anda harus mengganti mentalitas Anda karena tak mungkin Anda berada dalam laga top dan membuat tiga kesalahan di mana Anda kebobolan" Ucap Ten Hag.

"Terutama gol terakhir, Anda harus bisa merasakan pertandingannya. Pada saat itu, satu poin adalah hasil maksimal. Maka, Anda harus mendapat satu poin itu. Anda tak bisa memberikan gol itu. Pada top level, Anda tak bisa juara. Itu seperti segepok kartu saat kebobolan," Imbuhnya. 

Sebuah kejadian yang sama ketika Manchester United masih di bawah kendali Fergie, yang mana beliau tidak segan segan memberikan hair dryer treatment jika pemain tidak bisa bermain dengan keinginannya. Dan hasilnya adalah pemain Manchester United lebih berkembang perihal mental. 

Latihan squad Manchester United di Carrington. Sumber: Instagram.com/manchesterunited
Latihan squad Manchester United di Carrington. Sumber: Instagram.com/manchesterunited

Lalu beralih ke soal kedisiplinan. Perihal kedisiplinan Ten Hag adalah raja tega, kasusnya adalah Rashford yang mana pada saat itu dia sangat on fire, pada saat meeting tim sebelum pertandingan dia ketiduran, tanpa kompromi Ten Hag langsung mencadangkan pemain tersebut pada saat itu juga.

Korban selanjutnya dari sang raja tega Ten Hag adalah Cristiano Ronaldo, disini Ten Hag benar benar menunjukan kepada sang mega bintang tersebut siapa bosnya di klub. 

Pemain penyandang rekor gol terbanyak sepanjang masa tersebut sempat menjadi penghangat bangku cadangan di Old Trafford karena sikapnya yang begitu egois seperti memasuki ruang ganti sebelum peluit akhir dibunyikan. 

"Dia bukan satu-satunya yang pergi setelah turun minum. Saya memberi tahu mereka (para pemain) bahwa itu tidak dapat diterima. Kami adalah tim, dan Anda harus tetap berada di sana sampai akhir pertandingan," kata Ten Hag kepada media Belanda, AD dan Viaplay, yang dilansir Sky Sports.

Banyak sekali perihal dapur Manchester United yang dibenahi dibawah kendali Ten Hag seperti larangan meminum alkohol pada saat pekan pertandingan, pakaian harus rapi dan formal, tidak ada satupun pemain yang diperbolehkan memiliki koki pribadi dan harus makan di kantin Carrington untuk mengawasi pola makan pemainnya, larangan bermain ponsel saat akan bertanding.

Meskipun terdengar sangat sepele, namun hal tersebut sangat berdampak bagi kemajuan klub, ditandai dengan hasil positif dibawah komandonya selama ini. 

2. Pendekatan Pemain

Jadon Sancho kembali berlaga setelah beberapa bulan. Sumber: Instagram.com/sanchooo10
Jadon Sancho kembali berlaga setelah beberapa bulan. Sumber: Instagram.com/sanchooo10

Komunikasi antar pemain dengan pelatih selayaknya dilakukan seperti orang tua dan anak, dua insan yang seharusnya memang memahami situasi satu sama lain, dan hal itulah yang dilakukan Ten Hag selama ini. 

Beliau sangat peka terhadap situasi dan kondisi kepada pemain salah satu yang paling mencolok adalah kasus hilangnya Jadon Sancho dari publik Old Trafford selama beberapa bulan. 

Ternyata Sancho dikirim Ten Hag ke Belanda kepada pelatih kepercayaannya disana. Hal ini ditengarai mental, mindset, kebugaran Sancho yang mulai down, Ten Hag cukup sabar dalam menangani problem individu pemainnya yang sebenarnya memiliki potensi yang bagus namun ada kendala dalam perkembangannya. 

Dan hasilnya adalah Jadon Sancho kembali ke publik Old Trafford walaupun dia belum menemukan puncak dari performanya namun ada perkembangan yang ditunjukan karena treatment pelatihan yang diberikan Ten Hag kepadanya. 

3. Kritis, dan Akurat

Sumber: instagram.com/manchesterunited
Sumber: instagram.com/manchesterunited

'Babak pertama biasa aja babak kedua mendominasi laga, sebuah kata yang menggambarkan performa Manchester United akhir akhir ini. Erik Ten Hag adalah tipe pelatih yang kritis, tidak banyak kompromi, dan akurat dalam menebak jalannya sebuah permainan. Bahkan tidak sedikir dari kemenangan Manchester United didapatkan dari sebuah ketertinggalan. Banyak Netizen yang berkata bahwa squad tersebut telat panas, tetapi kenyataannya Erik lah yang sudah menemukan celah dari lawannya. 

Terbukti jitunya pergantian pemain Ten Hag adalah saat melawan Barcelona pada laga leg ke dua kualifikasi Liga Europa, dimana Antony masuk tepat pada awal kick off babak kedua menggantikan Weghorst lalu formasi beralih dari Rashford dikanan menjadi tengah, Sancho dari kanan ke kiri, dan posisi kanan yang sebelumnya diisi oleh Bruno digantikan Antony, karena Bruno sendiri juga kesulitan melawan Balde di sektor  kanan. 

Lini depan pun menjadi cair terbukti pergantian ini membuahkan Gol di dua menit setelah kick off babak kedua yang mana centre back dari Barca terlalu marking ke Rashford ditengah yang dianggap sebagai ancaman terbesar sehingga menimbulkan celah yang sangat besar dan mampu dikonversikan menjadi gol oleh Fred. 

4. Transfer Pemain

Sumber: instagram.com/manchesterunited
Sumber: instagram.com/manchesterunited

'Beri aku 200 juta Pounds maka akan aku guncangkan Premier League', terkesan sangat arogan tetapi semboyan itulah yang pantas beliau sandang. Pada musim pertama pembelian Ten Hag tidak pernah gagal, semuanya memiliki peran yang maksimal. 

Mulai dari lini belakang yaitu Martinez, sempat diragukan tampil di Premier League karena postur tubuhnya namun dia menampik semua keraguan tersebut.

Dengan sifat yang tidak takut apapun, dan semangat yang membara seperti suku bar bar dia menjadi salah satu bek tengah terbaik di Premier League musim ini. 

Lalu pembelian di sektor belakang selanjutnya adalah Malacia, memiliki postur yang kecil dia sempat diragukan juga untuk tampil di kerasnya Liga Inggris, namun penampilannya di lapangan membalikkan semua itu. 

Pindah lini tengah, duet Casemiro dan Eriksen. Casemiro dicap pindah ke Manchester United karena uang, namun dia bersikeras dia pindah adalah untuk mencari tantangan, hal ini dibuktikannya dengan melihat celah yang cukup besar di lini tengah Man United dan dia merasa terpanggil untuk memperbaiki celah tersebut, dan terbukti Casemiro memainkan musim ini dengan sangat fantastis. 

Christian Eriksen didatangkan secara gratis, namun kualitasnya bukan gratisan, dengan adanya Eriksen sirkulasi bola dari belakang ke depan sangat efektif, dan membuat Bruno menjadi tidak sering ke belakang untuk  menjemput bola. 

Squad Manchester United memenangkan trofi Carabao Cup. Sumber: instagram.com/manchesterunited
Squad Manchester United memenangkan trofi Carabao Cup. Sumber: instagram.com/manchesterunited

Dan itulah mengapa Erik Ten Hag adalah sosok yang pas dalam misi membangkitkan raksasa yang tertidur, Erik adalah seseorang yang visioner, melihat jauh apa yang orang belum lihat, dialah yang mampu memecahkan puzzle yang bertahun tahun belum terpecahkan.

'Emyu ditinggal tidur juga auto win' ucap fans Man United di twitter setelah kemenangan demi kemenangan diraih oleh Manchester United. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun