Mohon tunggu...
Hepy Hendarto
Hepy Hendarto Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Pemerhati subkultur dan kultur sepakbola. Kontak saya jika memerlukan kerjasama, dan penulisan blog atau artikel. Email: hepy.hendarto@gmail.com , telephone/whatsapp: 081228575978

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Setangguh Apakah Manchester United Musim Depan?

27 Mei 2020   21:30 Diperbarui: 28 Mei 2020   21:04 514
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer melambaikan tangan saat laga antara timnya melawan AZ Alkmaar pada matchday kedua Liga Europa Grup L, di Stadion Kyocera, Den Haag, Kamis (3/10/2019) atau Jumat dini hari WIB.(JOHN THYS via kompas.com)

Covid-19 berhasil melumpuhkan seluruh hal di sektor sepakbola, dari Liverpool yang fifty fifty menjadi juara liga, banyak klub menjadi krisis finansial, harga pemain yang anjlok, hingga Manchester United yang sedang di atas angin mencoba memperpanjang tren positif jatuh karena virus yang satu ini.

'Raja Inggris' sebutan bagi Manchester United, tetapi banyak juga yang meragukan sebutan tersebut karena Rivalnya yaitu Liverpool dan tetangga sekota Manchester City lagi menorehkan tahun-tahun terbaiknya. 

Juga di 7 tahun terakhir Manchester United nihil di kancah tertinggi Liga Primer, prestasi terbaik yaitu menjadi runner-up di musim 2017-2018.

Setelah gonta-ganti nahkoda, dari suksesor Sir Alex Ferguson yaitu David Moyes hingga yang dipecat terakhir yaitu Jose Mourinho, padahal sih Jose Mourinho tidak jelek-jelek amat, 3 musim 1 trofi Europa, 1 Carabao Cup, 1 Community Shield, dan semua itu diperoleh di musim pertamanya melatih, bagus bukan? 

Lalu di musim berikutnya menjadi runner-up di dua kompetisi, yaitu Liga Primer dan Piala FA. Namun di musim berikutnya curva menurun dialami oleh MU di bawah nahkoda The Special One, yang berujung pemecatan atas dirinya. Mungkin taktik Jose tidak sejalan dengan filosofi menyerang MU, ya, Jose sering menggunakan taktik bertahan untuk menang. Tapi semua itu hanya petinggi klub yang tahu.

Kini Manchester United dilatih oleh pahlawan ketika di Camp Nou 1999, dimana malam tersebut kisah magis Manchester United mencetak 2 gol dalam 3 menit tambahan waktu, sekaligus membuat Setan Merah berhasil meraih The Treble, ya benar, si Baby Face Assasin Ole Gunnar Solskjaer. 

Suksesor Mourinho mengawali menahkodai Manchester United dalam setengah musim sebelum akhirnya di permanenkan. Pria Skotlandia tersebut mengawali start kepelatihannya dengan bagus. Dia menorehkan 8 kemenangan, menjadi salah satu pelatih Manchester United dengan start terbaik. 

 The pressure is back on manager Ole Gunnar Solskjaer and his players following recent results Credit: Getty Images 
 The pressure is back on manager Ole Gunnar Solskjaer and his players following recent results Credit: Getty Images 

Momen terbaik Solskjaer adalah ketika membalikan keadaan saat melawan PSG yang membuat Manchester United lolos ke perempat final. Namun, performa anak asuh Solskjaer menurun saat dia diberi kontrak menjadi pelatih permanen, kalah, imbang menjadi makanan disetiap minggu. Hingga akhirnya Solskjaer hanya lolos di peringkat 6.

Musim ini, pelatih berumur47 tahun tersebut juga masih tersendat di Liga Inggris, mereka per libur karena Covid-19 ini di peringkat 5, terpaut 3 poin dari Chelsea. Tetapi, Manchester United mendulang 10 laga terakhir tak terkalahkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh pembelian Setan Merah terhadap gelandang Portugal Bruno Fernandes. Terbukti, dalam 9 laga terakhirnya dia membukukan 3 gol dan 4 asstis. 

Sejak datangnya Bruno Fernandes, Setan Merah nustru tambah produktif dari sebelumnya. Hal ini juga tidak llupa akan kontribusi pemain pinjaman dari Sanghai Senhua yaitu Odion Ighalo. 

Dalam pertandingan dihitung dari debut Bruno Fernandes, Manchester United mampu mengukir 9 laga dengan 22 gol, dua pemain tersebut terlibat dalam 12 proses terciptanya gol. Ini menjadi efek yang sangat besar bagi Manchester United. 

Lewat statistic tersebut, dengan garangnya tim besutan Baby Face Assasin tersebut membabat habis klub big six, salah satunya yang paling moncer adalah ketikamengalahkan Manchester City

Namun sayang, waktu mau meneruskan tren positif Manchester United, Liga Inggris resmi di liburkan karena pandemi Corona ini. Walaupun begitu banyak orang yang bersepekulasi bahwa Manchester United akan menjadi klub yang kembali membangun dinasti yang telah 7 tahun di kudeta oleh rival sekota. Bekal apa saja yang dibawa Manchester United untuk bersaing di panasnya atmosfer Premier League?.

Well rumor yang beredar Manchester akan merekrut Jadhon Sancho dari Dortmund, banyak sih rumor yang beredar, namun inilah yang paling kuat. 

Tapi untuk apa merekrut Sancho? Bukankan MU sudah punya Daniel James?, atau Daniel James akan dijadikan sebagai pelapis ke-2 bagi Sancho? 

Sejujurnya merekrut Sancho menjadi opsi yang sangat bagus bagi Manchester United, tipikal counter attack klasik ala Ferguson yang dijiplak Solskjaer akan berjalan mulus, James pun bisa jadi opsi ke-2 dalam skuad. James pun juga bisa jadi andalan strategi ini, mengingat dia flash nya Manchester United. Ingat waktu MU vs Liverpool? 

Ketika Mohammed Salah melakukan counter attack, dari belakang yang jaraknya mungkin berpuluh meter dari Salah, James berlari bak The Flash, sudah terpepet namun gagal ketika block tendangan Salah. Dan banyak hal lain lagi yang mendukung James layak mendapat tempat walau Sancho didatangkan. 

Dari penyerang pun kita juga tidak ragu akan ketajaman Rashford dan Martial, walau mereka sering ditukar masing masing dari penyerang ke sayap kiri, ketajaman dua pemain tersebut tidak usah di pertanyakan lagi, gocekan aduhai martial dan finishing dari Rashford sangat yakin akan mencetak banyak gol di musim depan. 

Sepertinya lupa akan satu bocah yang digadang gadang mirip Van Persie, ya, Mason Greenwood, bocah dengan dua kaki aktif ini akan menjadi tandem lini depan Manchester United di masa yang akan datang, di musim ini dia menorehkan 38 laga dengan 14 gol dan 4 assist di semua pertandingan, statistik yang mengesankan untuk bocah 18 tahun

Beralih ke sisi tengah, dengan adanya jenderal lapangan tengah yang dipuja-puja banyak kalangan fans maupun mantan pemain, Bruno Fernandes diyakini mampu membuat MU lebih kreatif di sektor pengolahan bola, dan transfer bola ke daerah depan.

Tak tanggung-tanggung, dia dibandingkan dengan alumni Class of 92 yang begitu melegenda yaitu Paul Scholes idola dari Messi dkk alumni La Masia, agak berlebihan memang menurut saya, tapi inilah kenyataanya. 

Tak sabar menanti duet Bruno dengan Pogba, dua duanya memiliki akurasi umpan jarak jauh maupun dekat di atas rata-rata, walaupun Pogba akhir ini menjadi kontroversi karena performa yang naik turun untuk pemain termahal waktu di beli MU. 

McTominay, Fred, duet lengket yang baru mencapai Chemistry akhir-akhir ini juga tak mau kalah bersaing di tempat utama. Juga Juan Mata, Matic, dkk.

Bicara soal lini belakang, tak ragu lagi, sang kapten Maguire, The Spider Wan Bissaka, Luke Shaw, dan remaja tengil pemberani sekaligus pesaing kuat Luke Shaw, Brandon Williams. 

Kualitas mereka tak kalah dengan bek-bek tim Inggris lainnya. Di sektor kiper ada De Gea, Romero, Grant, dan yang baru-baru ini viral di Sheffield United yaitu Dean Henderson yang mulai terlihat bakatnya, dan United sepertinya bakal menariknya dari masa pinjaman

Apakah Manchester United mampu bersaing dengan Liverpool, Man City, Chelsea, Arsenal dll di musim depan? 

Tentu penggemar Liga Inggris tak sabar menantikan duel-duel panas, keras yang akan tersaji. Saat ini saja banyak yang menantikan kelanjutan Liga Inggris karena Corona. Well, siapa nih jagoan kalian untuk juara Liga Inggris musim depan?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun