Mohon tunggu...
heny ratanjaya
heny ratanjaya Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Catatan

THE POWER OF REDING

28 Mei 2015   11:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:30 4
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memaknai Membaca

Potret Buram

membaca adalah sumber belajar yang paling lengkap, paling tersedia, paling murah, paling cepat, dan paling mutakhir.

membaca memiliki makna yang sangat penting dalam kehiupan. dengan membaca, orang akan mendapatkan manfaat yang sangat banyak. selain mendapatkan mendapatkan wawasan dan pengetahuan yang luas, membaca juga akan dapat memberikan spirit hidup yang lebih baik. lewat membaca, disadari atau tidak orang dapat meningkatkan kualitas dan mutu kehidupanya. berkaitan dengan pentingnya membaca ini, menarik untuk mengingat kembali sebuah film yang cukup terkenal di TVRI ada tahun 1980-an. film serial tersebut berjudul JENDELA RUMAH KITA. saya termasuk pengemar fil tersebut, walaupun untuk menontonya harus ke rumah pak lurah masih merupakan barang mewah yang tidak mungkin dimiliki oleh keluarga saya.

salah satu serial menceritakan tentang bagaimana anak seorang penjual buku bekas yang miskin dapat juara lomba cerdas cermat hingga tingkat kabupaten. kuncinya ternyata terletak pada perbendaharaan pengetahuan yang luas. setiap hari, di sela -sela membantu orang tuanya berjualan, ia menyempatkan diri untuk terus membaca. kegiatan inilah yang menjadikan sebagai seorang siswa yang berwawasan luas. prestasi yang diraihnya membuat si anak tersebut berkesempatan untuk melanjutkan sekolah dengan beasiswa.

film tersebut memberikan inspirasi penting kepada kita bahwa membaca itu memiliki manfaat nyata dalam kehidupan. mereka yang memiliki tradisi membaca akan memiliki persepektif kehidupan yang berbeda dengan mereka yang jarang atau bahkan tidak pernah membaca ditengah arus pragmatisme yang kian mengakar kuat dalam kehidupan sekarang ini, budaya membaca menjadi penting untuk terus disosialisasikan kepada masyarakat luas. coba anda semak kutipan berikut ini!

"temperamenya yang (seperti saya juga) anak meledak - meledak dan kadang - kadang dianggap agak mengganggu kemampuan  komunikasi verbal dan interpersonalnya, justru menjadi kompor yang tak henti - hentinya menyalakan semangatnya membaca dan menulis. "kalau dokter saya mengatakan bahwa hidup saya hanya tinggal 6 menit lagi, saya tak akan menciut. sanya hanya akan mengetik lebih cepat lagi". barangkali kata - kata ini sama maknanya bagi Hernowo sebagaimana nagi Isaac Asimov yang mengungkapkanya".

kutipan diatas berasal dari kata pengantar yang ditulis oleh Haidar Bagir untuk buku monumental karya Hernowo, Mengikat Makna. buku tersebut berisi antara lain ajakan kepada para pembaca untuk mencintai kegiatan membaca dan menjadikan sebagai kegiatan yang erat dalam kehidupan sehari hari bagi setiap orang. lewat buku yang ditulisnya , Hernowo menyerukan kepada semua orang agar dalam kondisi bagaimanapun, sebagai pembaca yang baik, selalu menyempatkan diri untuk membaca. tidak ada alasan untuk tidak membaca. membaca seharusnya sudah menjadi bagian yang sudah demikian lekat dan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan sehari hari. membaca tidak harus dalam waktu yang lama. lima menit pun jika mampu dimanfaatkan untuk membaca sudah memberikan manfaat yang nyata. apalagi jika mebaca itu dilakukan secara rutin setiap hari.

getolnya seruan Hernowo dan para pengiat dunia membaca - menulis yang kian hari kian nyaring berteriak menunjukan bahwa memba itu sangat penting artinya. membaca bukan sekedar aktivitas menelusuri deretan huruf yang tercetak rapi di atas kertas saja, tetapi lebih dri itu, membaca sesungguhnya juga dapat di jadikan sebagai salah satu tolak ukur yang menentukan kualitas dan kemajuan hidup. baik hidup seseorang maupun masyarakat secaca luas. memang tidak setiap orang yang memiliki tradisi membaca hidupnya maju dan berkualitas. tetapi membaca dapat dijadikan sebagai titik pijak untuk meraih hidup yang lebih bermutu. maksudnya kalau igin maju syarat mendasarnya adalah memang harus membaca secara intensif. membaca, terutama membaca buku - buku yang bermutu akan menjadi "amunisi" penting untuk membangun dan mengmbangkan berbagi potensi dalam diri.

lebih dari itu, membaca juga akan memperkaya jiwa dan memberiakn kepada kita kekayaan kata - kata. berbagai hal yang tidak kita ketahui akan pupus dengan membaca. kita akan banyak mendapatkan hal - hal baru dengan membaca. tetapi anehnya, hanya sedikit yang memiliki kesadaran dan kemauan untuk melakukan aktivitas membaca. tampaknya mengetahui manfaat membaca saja tidak cukup. dibutuhkan kesadran dan kemauan yang keras untuk mewujudkan membaca sebagai rutin. memang dalam kehidupan ini, kita sering dihadapkan dengan jurang pemisah antara hal yang ideal denagn realitas. idealnya memang antara yang kita ketahuai dengan yang kita lakukan seiring sejalan. dengan demikian, kita tidak hanya menjadi manusia yang pintar ngomong tetapi tidak mampu melakukanya, pintar menasihati tetapi kita sendiri justru malah melanggarnya. tipe manusia semacam ini sering dipanggil "Omdo" alias omong doang !

sebuah data paradoks menyebutkan bahwa indonesia merupakan negara yang sukses menjadi model untuk pemberantasaan buta aksara di kawasan Asia Pasifik. penilain ini diberikan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO). dalam paparan UNESCO sejak tahun 2007 tingkat buta aksara di indonesia turun 1,7 juta orang menjadi 10,1 juta. sekitar 7 juta diantaranya perempuan. sukses program ini antara lain berkat dukungan 59 perguruan tinggi negeri dan swasta di berbagai daerah di indonesia. jendela dunia terbuka bahwa makin lebar bagi mereka yang melek aksara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun