Mohon tunggu...
Heny Purwati
Heny Purwati Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Stikes Nasioanal Surakarta

Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal TBC dan Cara pencegahannya

19 Januari 2025   20:20 Diperbarui: 21 Januari 2025   15:23 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tuberkulosis atau TBC adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis.

TBC utamanya menyerang paru-paru, namun juga dapat menyerang organ tubuh lain seperti selaput otak, kulit, tulang, kelenjar getah bening,dan lainnya ketika bakteri TBC keluar dari paru-paru melalui aliran darah. Kondisi ini disebut TBC Ekstra Paru.

TBC bukan penyakit keturunan dan bukan disebabkan oleh kutukan atau guna-guna. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja (tua, muda, laki-laki, perempuan, miskin, kaya). Hanya sekitar 10% diantara orang yang terinfeksi akan jatuh sakit, namun, bakteri TBC dapat hidup dalam kondisi non-aktif (laten) seumur hidup dan menjadi aktif saat daya tahan tubuh melemah.

Apa Gejala penyakit TBC?

Gejala utama adalah batuk berdahak terus-menerus selama 2-3 minggu atau lebih yang dapat disertai gejala-gejala lainnya seeprti:

  • Sesak napas dan nyeri pada dada
  • Batuk bercampur darah
  • Badan lemah dan rasa kurang enak badan
  • Kurang nafsu makan dan berat badan menurun
  • Berkeringat pada malam hari meskipun tidak melakukan kegiatan

Bagaimana TBC Menular?

Bakteri TBC dapat menular melalui udara ketika partikel dahak orang dengan TBC paru keluar saat batuk, bersin dan berbicara. Percikan-pericakan dahak tersebut yang mengandung bakteri dan dapat melayang-layang di udara seingga terhirup oleh orang lain.

Penderita TB Paru dengan BTA Positif, dapat menularkan kepada 10-15 orang per tahun di sekitarnya. Namun, jika orang yang terinfeksi mempunyai daya tahan tubuh yang baik, ia tidak akan langsung sakit TBC. Sebanyak 5-10% orang yang tertular dapat menjadi sakit TBC.

BTA Positif artinya dari hasil pemeriksaan miskrokopis ditemukan bakteri tahan asam pada sampel dahak orang yang diduga TBC. Semakin banyak jumlah BTA yang ditemukan (+1/+2/+3), semakin besar kemungkinan untuk indvidu tersebut menularkan bakteri TBC kepada orang lain.

Siapa saja yang paling beresiko TBC?

Anak-anak

Penyintas HIV/AIDS

Orang lanjut usia

Perokok

Penyintas Diabetes Melitus

Upaya Pencegahan TBC

TBC atau TB adalah penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau berbicara. Berikut adalah beberapa langkah penting untuk mencegah TBC:

  1. Vaksinasi BCG: Vaksin Bacillus Calmette-Gurin (BCG) adalah salah satu cara paling efektif untuk mencegah TBC, terutama pada anak-anak. Pastikan anak-anak mendapatkan vaksin BCG sesuai dengan jadwal imunisasi yang dianjurkan oleh pemerintah.
  2. Deteksi Dini dan Pengobatan: Jika kamu atau anggota keluargamu mengalami gejala seperti batuk berkepanjangan, demam, berkeringat di malam hari, dan penurunan berat badan, segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan. Deteksi dini dan pengobatan yang tepat sangat penting untuk mencegah penularan TBC.
  3. Kebersihan Diri: Menjaga kebersihan diri, seperti rutin mencuci tangan dan menutup mulut saat batuk atau bersin, dapat membantu mencegah penyebaran bakteri TBC.

Foto : Pencegahan penularan TBC ( sumber : https://yki4tbc.org/apa-itu-tb-tbc/tuberkulosis-tb/cara-mencegah-penularan-tb/)
Foto : Pencegahan penularan TBC ( sumber : https://yki4tbc.org/apa-itu-tb-tbc/tuberkulosis-tb/cara-mencegah-penularan-tb/)

Cara Mencegah Penularan TBC di Rumah

Lingkungan rumah yang bersih dan sehat adalah kunci untuk mencegah penularan TBC. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  1. Ventilasi yang Baik: Pastikan rumah memiliki ventilasi yang baik untuk memastikan sirkulasi udara yang sehat. Buka jendela secara teratur agar udara segar dapat masuk dan mengurangi konsentrasi bakteri di dalam rumah.
  2. Pisahkan Ruang Tidur: Jika ada anggota keluarga yang terinfeksi TBC, usahakan untuk memisahkan ruang tidurnya dari anggota keluarga lainnya. Ini akan mengurangi risiko penularan melalui udara.
  3. Penggunaan Masker: Anggota keluarga yang terinfeksi TBC sebaiknya menggunakan masker, terutama saat berada di dekat orang lain, untuk mencegah penyebaran bakteri.
  4. Pembersihan Rutin: Bersihkan rumah secara rutin, terutama permukaan-permukaan yang sering disentuh, seperti meja, gagang pintu, dan saklar lampu, untuk mengurangi risiko penularan.

Apa yang Harus Dilakukan Jika Anggota Keluarga Terkena TBC

Jika ada anggota keluarga yang didiagnosis terkena TBC, langkah-langkah berikut ini penting untuk dilakukan:

  1. Ikuti Pengobatan yang Dianjurkan: Pastikan anggota keluarga yang terinfeksi mengikuti pengobatan yang dianjurkan oleh dokter dengan disiplin. Pengobatan TBC biasanya berlangsung selama 6-9 bulan dan harus dijalani dengan konsisten untuk memastikan kesembuhan dan mencegah resistensi obat.
  2. Pantau Kesehatan Anggota Keluarga Lainnya: Lakukan pemeriksaan kesehatan untuk anggota keluarga lainnya yang tinggal serumah, terutama jika mereka menunjukkan gejala-gejala TBC. Deteksi dini sangat penting untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.
  3. Edukasi dan Dukungan: Berikan edukasi kepada seluruh anggota keluarga mengenai TBC, cara penularan, dan langkah pencegahannya. Dukungan moral dan emosional juga sangat penting bagi pasien TBC untuk menjalani pengobatan dengan baik.

 

 

 

 

Cara Menjaga Lingkungan Rumah dari Ancaman TBC

Menjaga lingkungan rumah tetap sehat dan bebas dari bakteri TBC memerlukan upaya bersama dari seluruh anggota keluarga. Berikut beberapa cara yang dapat dilakukan:

  1. Rutin Membersihkan Rumah: Lakukan pembersihan rutin pada seluruh bagian rumah, termasuk perabotan, lantai, dan dinding. Penggunaan disinfektan pada area yang sering disentuh dapat membantu membunuh bakteri yang mungkin ada.
  2. Penerangan yang Cukup: Pastikan rumah memiliki penerangan yang baik, karena sinar matahari dapat membantu membunuh bakteri TBC di udara dan permukaan.
  3. Hindari Overcrowding: Usahakan untuk tidak tinggal dalam kondisi rumah yang terlalu padat. Overcrowding dapat meningkatkan risiko penularan TBC karena kurangnya sirkulasi udara yang baik.
  4. Konsumsi Makanan Bergizi: Pastikan semua anggota keluarga mengonsumsi makanan yang bergizi untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan yang kuat dapat membantu melawan infeksi TBC.

SUMBER :

Penulis : Heny Purwati

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun