Seperti awan. Ada sesaat kemudian hilang dan turun jadi hujan. Gelombang laut ada dan tiada tetapi tampak begitu nyata. Jika kita yakin dan percaya, ketakutan adalah sesuatu ciptaan kita sendiri.Â
Dalam kegelapan, seutas tali sering dianggap ular. Begitu kegelapan terusir, ia hanya memegang seutas tali. Ketakutan pun muncul karena awan ketidak tahuan.
Piningit berarti tersembunyi. Atau dikuburkan dalam kegelapan ketidaktahuan. Di-pingit berarti disembunyikan. Demikianlah jiwa satria yang ada dalam diri kita sembunyikan. Bukan orang lain yang menutupi tapi diri sendiri.
Dengan cara itulah kita menutupi kemalasan kita. Jika kita sadar hal ini, kita bangkit dengan jiwa satria, membela dan menyuarakan kebenaran yang berguna bagi umum. Bukan diri, kelompok atau golongan. Tetapi demi kepentingan bangsa dan negara.
Perubahan paradigma dari takut dan menyembunyikan jiwa satria mampu merubah nusantara ke arah jauh lebih indah dan sejahtera. Perubahan terjadi saat itu jika setiap orang mau berubah. Jika saling menunggu, tidak bakal terjadi perubahan.
Satrio piningit itu adalah diri sendiri. Jangan mau dibohongi. Dirimu berubah sekelilingmu berubah. Keberanian setiap insan Indonesia untuk melakukan revolusi mental akan membangkitkan jiwa satria. Itulah yang dinamakan munculnya: Satrio Piningit.
Salam perubahan!!!
Salam Revolusi Mental !!!!!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H