Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sesaji Wujud Apresiasi untuk Meningkatkan Kasih

3 November 2021   13:07 Diperbarui: 3 November 2021   13:10 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Benarkah????

Tanaman memiliki rasa tuan dan puan. Banyak hasil penelitian membuktikan hal tersebut. Walaupun 'tampaknya' sekedar ucapan terima kasih, namun sesungguhnya getaran rasa ungkapan terima kasih dipastikan dirasakan oleh pohon. Selain itu, ungkapan rasa terima kasih atau syukur ini juga melembutkan jiwa kita sendiri.

Walaupun sang juru masak tidak tahu bahwa kita mengucapkan terima kasih secara fisik, tetapi udara merupakan media penghantar rasa. Jangan ragu, ungkapan terima kasih pada sang juru masak pasti sampai.

Tanpa kita sadari bahwa ungkapan rasa apresiasi terhadap alam berasal dari rasa kasih. Bagi yang belum bisa mengungkapkan apresiasi atau penghargaan terhadap lingkungan yang telah memberikan kita kehidupan berarti belum ada rasa kasih dalam dirinya.

Dengan semakin sering kita mengucapkan terima kasih sebelum makan, sesungguhnya yang akan mendapatkan manfaat yang utama adalah diri kita sendiri. Jiwa kita semakin melembut dan penuh kasih. Tanpa berasa, kita semakin inline dengan sifat alam, KASIH.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun