Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Neocortex Gerbang Ilahi

1 November 2021   07:51 Diperbarui: 1 November 2021   07:53 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Neocortex gerbang Ilahi

Mengapa neocortex saya sebut sebagai gerbang atau pintu masuk ke alam Ilahi? Sebutan bahwa Neocortex gerbang Ilahi bukanlah hal berlebihan. Fungsi neocortex membuat manusia sadar akan kemanusiaannya. Keilahian berarti kemuliaan jiwa. Jiwa yang mulia berarti sadar akan hubungan dirinya dengan makhluk dan alam sekitarnya.

Dengan menggunakan Neocrtex sebagaimana fungsi sebanarnya, seseorang memiliki kemungkinan untuk mengalami penyatuan dengan Sang Khalik, Kekosongan. Bagaimana mungkin Sang Khalik adalah Kekosongan?

Kosong berarti tiada sesuatu di dalamnya. Bila ada sesuatu berarti bukan tempat kosong. Kosong juga berarti tiada dualitas. Ada benda ada dualitas. Ada sifat ada dualitas. 

Ada sifat panas tentu ada sifat dingin. Dualitas juga berarti ada dua pihak. Bila ada dua pihak berarti tidak kosong. Bila tidak ada satupun pihak, itulah kosong. Bingung???!!!! Sama... Saya juga. Bukan anda sendiri yang bingung...

Manusia bisa hidup tanpa Neocortex

Neocortex gerbang Ilahi 'sengaja' dipasang agar manusia bisa kembali ke alam kasunyatan. Alam kekosongan. Tidak seperti anggota tubuh lainnya, neocortex bagaikan sesuatu hard disk baru yang diinstall begitu saja. Mengapa???

Otak asli manusia adalah otak mamalia dan reptilia. Kedua organ otak ini cukup bila hanya untuk mengumpulkan harta duniawi.

Bila anggota tubuh lain: tangan, kaki, jantung, paru, bahkan otak tidak ada, maka manusia tidak bisa bergerak sempurna. Tetapi banyak manusia bisa hidup tanpa memanfaatkan neocortex. Ya, manusia bisa hidup dengan mencari uang hanya dengan otak, tanpa neocortex. Mengapa tidak? Pikiran yang pintar bisa untuk berupaya mendapatkan harta. 

Kepintaran manusia tanpa menggunakan buddhi masih bisa digunakan untuk mengumpulkan harta benda. Kita bisa lihat di sekitar kita yang mengambil milik orang lain tanpa mempertimbangkan kebutuhan orang tersebut. 

Dari pelajaran tentang pembagian BLT juga terbukti masih banyak orang menggunakan kekuasaan memasukkan kerabat sendiri agar bisa mendapatkan BLT. Walaupun setelah ditelusuri kerabatnya ternyata orang mampu.

Mereka yang melakukan tindakan dengan bekerja di pinjol ilegal, tega merugikan orang lain dengan memeras. Mereka ini bekerja tanpa menggunakan Neocortex. Mereka pintar menggunakan teknologi yang bertujuan hanya semata mendapatkan uang. Tidak perduli tindakannya merugikan orang lain. Bahkan ada yang sampai sakit atau bahkan meninggal dunia karena stres ditagih uang dan dipermalukan.

Orang yang tidak menggunakan neocortex bekerja dan mendapatkan uang dengan segala cara. Ingin makan, ya makan. Ingin berhubungan seks yang langsung melakukannya tanpa menimbang; apakah perbuatannya tepat atau tidak. Yang terakhir inilah fungsi dari neocortex. Menimbang atau memilah antara perbuatan tepat dan tidak. Bukan benar atau salah.

Barang baru

Jadi neocortex bisa dikatakan sebagai barang tambahan atau baru. Bisa digunakan juga bisa tidak. Bila tidak menggunakan atau memanfaatkan fungsi neocortex, ia bisa tetap hidup, namun perbuatannya tidak berbeda dengan hewan. Tidak bisa menggunakan kemampuan untuk menimbang, tepat atau tidak.

Banyak orang di sekitar kita tidak menggunakan fungsi neocortex secara optimal. Ini terlihat dari pikiran, ucapan serta perbuatannya yang hanya memperturutkan keinginan indra saja. Keinginan ego, baik golongan maupun kelompok. Yang hanya memahami keinginan tanpa bisa mengetahui perbedaan antara kebutuhan dan keinginan berarti belum menyadari bahwa ada alat atau barang baru yang disebut neocortex sebagai gerbang menuju kemuliaan diri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun