Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Keberadaan Roh Setelah Meninggalkan Tubuh

13 Oktober 2021   10:05 Diperbarui: 13 Oktober 2021   10:11 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Keberadaan Roh

Keberadaan Roh tidak akan melenceng dari kondisioning pikiran saat meninggal. Tentang pengertian Roh bisa dibaca di sini. Roh akan melanjutkan perjalanannya sebagaimana pikiran terakhirnya. Mereka yang percaya bahwa setelah meninggal beranggapan bisa massue surga atau neraka, di sanalah mereka berada. Walaupun hanya sesaat.

Surga dan neraka hanyalah imajinasi atau gambaran ciptaan pikiran manusia. Sebagaimana benda di dunia ini yang tiada satu pun yang bukan ciptaan pikiran manusia, demikian pula surga dan neraka yang juga tidak abadi. Bahkan sesungguhnya keberadaan manusia di bumi adalah untuk menciptakan surga.

Surga Ciptaan Sendiri

Setelah meninggalkan tubuh, si roh akan melanjutkan perjalanan. Bila ia merasa telah berbuat baik, maka ia akan tinggal di surga sebagaimana ia bayangkan. Dalam waktu yang cukup lama, si roh akan berada di surga ciptaan pikirannya sendiri. Ia akan menciptakan bidadari-bidadarinya sendiri. Mereka masuk dalam jebakan pikirannya sendiri.

Demikian pula ketika orang masih hidup dan merasa berdosa sehingga harus dihukum dalam api neraka, maka ia merasakan panasnya api ciptaannya sendiri selama beberapa saat. So, berhati-hatilah terhadap cerita yang diberikan pada anak-anak. Bila sering menceritakan tentang api neraka, maka si anak mulai menciptakan nerkanya sendiri.

Roh yang terdiri dari pikiran serta perasaan akan melanjutkan keberadaannya sebagaimana kualitas pikiran terakhir. Obsesi pikiran seseorang akan menjadi keberadaan selanjutnya bagi si roh. Bila ia begiet terikat atau dipanggil terus oleh orang yang dicintainya semasa hidup, ia akan terus berada dekat di sekitarnya.

Bila ketika orang tersebut merasa telah mengadakan perjanjian dengan jin atau setan pesugihan demi mendapatkan harta benda banyak, maka si roh pun berada di tempat tersebut. Segala tempat keberadaan si roh hanyalah melanjutkan imajinasi pikiran selama masih hidup.

Bisa juga tersesat sebagaimana dalam film The Others yang dibintangi oleh Nicole Kidman. Atau film The Sixth Sensedengan Bintang Bruce Willis. Mereka yang meninggal melanjutkan yang menjadi pikiran terakhirnya. Roh Hanna melanjutkan perjalanan sebagaimana pikiran terakhir.

Moksha

Moksha adalah kebebasan. Bila kita pikiran kita bebas semasa tinggal di dunia, setelah meninggal pun roh terbebaskan dari keterikatan dunia. Baik benda maupun ikatan keluarga. Jangan berharap bahwa ketika seseorang menghadapi banyak masalah di dunia, kemudian bunuh diri bisa bebas dari segala masalah. Karena semua masalah bersumber dari pikiran. Di luar tidak ada masalah. Masalah ada karena tidak sesuainya harapan dan kenyataan. Atau dengan kata lain: 'Tidak terpenuhinya keinginan, maka kita anggap banyak masalah.'

Evolusi roh kita bisa berkembang bila dan bila masih ada otak sebagai perangkat keras. Transformasi intelektual menjadi intelejensia, itulah tujuan utama kelahiran manusia. Saat masih ada otak sebagai perangkat keras, maka pikiran serta perasaan (Roh) bisa mengalami evolusi dan bebas dari keterikatan dunia. Inilah moksha yang tanya bisa terjadi di dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun