PenerimaanÂ
Bukan sesuatu yang mudah menerima keadaan yang kita alami. Bagi yang tidak mengalami sendiri dengan mudah berkata: 'Terima saja keadaan ini'. Namun bagi yang mengalami bagaimana rasanya sakit tubuh fisik dan juga pikiran amat sangat sulit menjalani kehidupan ini. Hal inilah yang pernah dialami oleh Bapak Anand Krishna ketika beliau mengalami penderitaan akibat kanker darah atau leukemia.
Hal yang sama tentu juga dirasakan oleh teman-teman yang berjuang atas hal yang dialami saat ini. Â Perasaan yang dialami oleh teman-teman pejuang juga dialami oleh Guruji (sebutan yang sudah mulai akrab untuk Bapak Anand Krishna) saat beliau menderita leukemia. Dan berdasarkan hal ini beliau berbagi pengalaman mengenai hal yang perlu dilakukan saat berada dalam keadaan sekarang ini.Â
Penerimaan terhadap kondisi yang dialami saat ini menjadi kunci terjadinya penyembuhan, atau paling tidak akan membantu terjadinya peningkatan kesehatan. Menerima bukan pada tataran fisik, tetapi pada lapisan pikiran dan perasaan/emosi. Dari hasil penelitian dan juga berdasarkan pengalaman Guruji bahwa ternyata akar permasalahan berasal dari pikiran dan perasaan.Â
Sikap Positif
Bukan berpikir positif tetapi bersikap positif. Berpikir positif berarti kita menafikkan negativitas. Padahal hal ini tidak mungkin selama kita hidup di dunia ini. Karena memang dunia ini terdiri dari positip dan negatip atau baik dan buruk. Pasangan kata ini yang selalu ada selama kita hidup di dunia.Â
Bersikap positif berarti kita menerima kondisi saat ini. Kita mengalami atau menderita sakit merupakan keadaan negatif yang harus kita hadapi. Rasa sakit itu nyata bukan sekedar ilusi. Bagaikan bunga mawar: ada duri ada bunga mawar. Pohon ini disebut sebagai pohon mawar karena ada duri yang bila mengenai tubuh kita, sakit dan bunga mawar yang indah.
Sikap positip ini juga ada pada tataran atau lapisan pikiran atau cara pandang kita. Oleh karenanya, cara pandang kita sendiri yang mesti kita ubah. Karena kita tidak mungkin memaksa orang lain menerima sikap positif kita bila bukan kita sendiri.Â
Bila kita mau menerima keadaan saat ini, kita akan mulai mencari solusi bagaimana agar bisa menjadi lebih baik.Â
Pesan Fasilitator
Teman-teman fasilitator adalah sebutan bagi kami yang bertugas untuk melayani sahabat pejuang atau penyintas kanker. Guruji selalu mengingatkan bahwa kami dari Yayasan Anand Ashram sedang melayani atau boleh dikatakan penyampai pesan dari yang pernah dialami dan dirasakan oleh beliau saat berupaya mengatasi leukemia. Â Â
Latihan yang diberikan juga dari beliau berdasarkan hasil penelitian selama bertahun-tahun. Dan berdasarkan pengalaman ternyata latihan tersebut bisa membantu mengubah cara pandang atau sikap berpikir bagi banyak orang.
Dengan terjadinya perubahan cara pandang atau pola pikir, maka akan memberikan pengaruh terhadap fisik atau terjadi peningkatan kesehatan secara alami. Dari pikiran yang sehat akan berdampak pada tubuh yang semakin sehat.
Pembelajaran bagi kami
Hampir lebih dari tiga tahunan, saya dan beberapa rekan dari Yayasan Anand Ashram. Sebelum terjadinya pandemi bulan Maret tahun 2020, kami sudah memberikan pelayanan. Mulai dari rumah salah satu peserta, pak Made kemudian di YKI jalan TB Simatupang, Jakarta dan RS Fatmawati. Silih berganti peserta yang mengikuti pelatihan meditasi ini.
Saya dan beberapa rekan dari Yayasan Anand Ashram sangat bergembira mendengar dan melihat perkembangan dari teman-teman pejuang. Banyak hal yang amat positip dan bahkan menjadi pelajaran bagi kami untuk selalu ingat bahwa hal yang disampaikan oleh para peserta patut kami contoh. Â Â
Dengan kata lain, sesungguhnya kami harus berterima kasih kepada rekan-rekan pejuang. Banyak pelajaran yang amat bernilai pantas sebagai pengingat kami.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H