Pencerahan adalah pemahaman tentang sifat kehidupan. Sifat alami kehidupan adalah selalu bergerak. Kehidupan tidak pernah diam. Jika kau beharap kehidupan akan berhenti untukmu, menunggumu bersalin dulu, maka kau belum memahami kehidupan. Kau belum tercerahan.
Jika kau mulai bergerak dengan kehidupan, dengan kecepatan yang sama, selaras dengannya, maka kau tercerahkan.
Kehidupan tidak berhenti pada pengalaman-pengalaman menyekitkan, kehidupan juga tidak berhenti pada pengalaman-pengalaman yang menyenangkan saja. Kehidupan menawarkan keduanya, mawar dan duri. Pemahaman inilah pencerahan.
Pengalaman sendiri
Renungan-renungan ini adalah buah pencerahanku. Jadi, jangan tergantung pada mereka. Jangan berharap mereka akan mencerahkanmu. Renungan-renungan ini hanyalah pemicu. (Untuk renungan-renungan silakan baca  Live Love Laugh by Anand Krishna). Kau harus tercerahkan dengan upayamu sendiri.
Jangan percaya pada pencerahan lewat tangan ke dua. Jangan percaya pada pencerahan pinjaman atau sewaan. Jangan percaya pada pengalaman orang lain. Alami sendiri. (Kutipan dari buku Live love Laugh by Anand Krishna)
Apakah Kehidupan
Jika ada pertanyaan tentang kehidupan, sesungguhnya tidak lah relevan. Karena kehidupan bukanlah sesuatu bahan yang pantas menjadi diskusi. Kehidupan harus dilakoni. Karena kehidupan tentang seseorang merupakan hal yang unik. Makna kehidupan bagi setiap orang unik; tidak sama. Karena setiap orang memiliki dunianya sendiri.
Dunia kehidupan setiap orang adalah ciptaan atau asumsi pikirannya sendiri. Kita sering sekali membaca pernyataan seseorang, bila kita mau merenungkan sesungguhnya yang diutarakan hanyalah ekspresi dari pikirannya sendiri. Misalnya: seseorang yang selalu berkomentar buruk; ini hanyalah cerminan yang ada dalam pikiran sendiri.
Suatu kehidupan didasari oleh pengalaman-pengalamannya sendiri. Pengalaman terdiri dari perbuatan demi perbuatan; perbuatan berasalal dari ucapan demi ucapan; dan awal semuanya adalah pikiran demi pikiran. Bukankah pikiran kita juga dunia kita?
Buah pikiran
Yang terjadi atau yang kita alami tidak terlepas dari ciptaan pikiran kita. Ciptaan pikiran setiap individu. Bila ada yang tidak percaya, silakan ambil benda apa saja kemudian amati dengan seksama; bukankah ini ciptaan dari pikiran kita? Inilah buah dari pikiran.
Mungkin ada yang mempertanyakan: 'Bagaimana dengan bencana alam, longsor misalnya?
Bukankah longsor karena langkanya pohon? Banyaknya pohon akan mengikat tanah. Hilangnya akar pohon berarti tidak ada yang mengikat tana sehingga berakibat longsor.
Banjir terjadi juga karena ulah kita yang membuang sampah sembarangan. Kita menciptakan plastik untuk mempermudah atau menyamankan hidup, tetapi dampaknya? Kita banyak mengalami bencana Karena banyak limbah yang tidak mudah terurai.
Pencerahan tidak berhenti, ia berkembang sampai akhir hayat kita.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H