Energi Kehidupan atau Life Force atau Bayu tidak digunakan secara tepat, maka akan berubah menjadi cair; 'air mani'. Nah sebagaimana sifat cairn, ia akan mengalir ke bawah. Bila kumpulan cadran ini semakin banyak, selanjutnya mendorong si manusia terbawa untuk memburu kenyamanan indrawi.
Dalam buku Dvpntara Dharma stra bagian 3 Sevaka Dharma by Anand Krishna:
Ketika Bayu, atau Energi Kehidupan diarahkan secara salah (untuk melakukan hal-hal yang tidak luhur), maka ia akan berubah menjadi banyu atau air, dan mengikuti alur alaminya menghanyutkan seseorang ke alam kehidupan yang lebih rendah. Demikian pula, kata-kata yang salah atau jahat yang diucapkan sesungguhnya adalah api neraka itu sendiri.
Penggunaan Tepat
Mau tidak mau, kita harus kembali ke tujuan utama kelahiran. Menjadi manusia atau dengan kata lain: 'Mengembangkan Kemanusiaan; menjadi manusia seutuhnya.Â
So, kita semua dibekali energi kehidupan yang harus digunakan secara tepat; memelihara alam semesta. Oleh Baginda Rasul disempurnakan sebagai Rahmat bagi sekalian alam.
Bila energi kehidupan ini digunakan untuk melayani alam semesta, ia akan menguap ke atas; selanjutnya menjadikan sang pemilik menjadi manusia mulia sebagaiman kodratnya sebagai Khalifah atau penguasa diri sendiri. Banyak orang salah memaknai akan arti Khalifah. Bukan untuk menguasai atau menjadi raja di luar, tetapi menjadi raja bagi diri sendiri.
Jadi BanyuÂ
Yang dimaksudkan menjadi banyu adalah menjadi 'air mani'. Menarik juga.
Pesan yang luar biasa dari leluhur kita. Mereka sangat memahami proses alami dari terjadinya dorongan syahwat yang bisa membawa manusia ke jurang penderitaan yang amat dalam. Banyak sekali kita mendengar cerita tentang kisah cinta yang berujung kebahagiaan. Tetapi pernahkan kita mendengar kisah setelah perkawinan?