Berketuhanan
Berketuhanan berarti memiliki sifat Tuhan; Kasih. Ketuhanan merupakan kata sifat. Bertuhan menyatakan pengakuan terhadap tuhan atau juga bisa menyembah tuhan berwujud. Tidak beda dengan berkuda; sedang mengendari kuda.Berpakaian; mengenakan pakaian.
Nah, sepertinya banyak orang belum memahami makna : Ketuhanan dan Tuhan. Bila disebutkan ber-Ketuhanan YME berarti mengimplementasikan sifat Tuhan yang tunggal Kasih dalam kehidupan. Bila kita melihat kembali Sila pertama dari Pancasila: Berketuhanan YME berarti melakoni sifat Nya yang tunggal: Kasih. Seandainya mereka yang selama ini menentang azas tunggal Pancasila paham, mereka akan memahami bahwa melakoni Pancasila tidak beda dengan mengamalkan hidup keberagamaan.
Selama ini kita mengaku sebagai manusia, tetapi benarkah kita benar-benar sudah menjadi manusia seutuhnya?
Bila dijawab: 'Ya', maka itulah tujuan utama kelahiran kita; mengembangkan sifat kemanusiaan. Inilah tujuan utama pendidikan, mengembangkan nilai paling utama sebagai manusia. Potensi Alami setiap manusia satu dan sama. Pencapaian manusia pada tahap tertinggi ini sekaligus akan membuat dunia tentram dan damai. Seandainya ini tercapai, tidak sah menunggu setelah kamatian tubuh untuk berada di surga yang selama ini dipahami secara umum.
Mengapa saya katakan secara umum?
Tidak disangkal bahwa ada sekelompok mayoritas mendambakan surga ciptaannya sendiri. Celakanya, demi mewujudkan pencapaian surga ciptaannya sendiri, golongan ini bahkan bisa menuduh yang tidak sepaham dengan pemahamannya dengan penuh kebencian. Tanpa sadar sesungguhnya mereka mengingkari menjauh dari potensi alaminya sebagai manusia; kemanusiaan.
Kesalahan Pendidikan
Pola pengembangan pendidikan di negeri kita saat ini telah menjauh dari pesan leluhur kita: ......bangunlah jiwanya bangunlah raganya........ (penggalan lagu Indonesia Raya).
Mengembangkan kemanusiaan juga berarti mengembangkan berketuhanan dalam diri seorang anak.